50 Juta Orang Kena Covid-19, Vaksin Corona Kapan Nih?

Roy Franedya, CNBC Indonesia
09 November 2020 10:54
FILE - In this Monday, March 16, 2020 file photo, a patient receives a shot in the first-stage study of a potential vaccine for COVID-19, the disease caused by the new coronavirus, at the Kaiser Permanente Washington Health Research Institute in Seattle. On Friday, March 20, 2020, The Associated Press reported on stories circulating online incorrectly asserting that the first person to receive the experimental vaccine is a crisis actor. All participants who volunteered for the test were screened and had to meet a set list of criteria. They were not hired as actors to simulate a role. (AP Photo/Ted S. Warren)
Foto: Ilustrasi Vaksin (AP/Ted S. Warren)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi virus corona Covid-19 masih belum terkendali di Bumi. Data Worldometer menunjukkan hingga 9 November 2020, pukul 11.24 WIB jumlah kasus Covid-19 sudah tembus 50,73 juta orang. Lantas kapan vaksin corona ditemukan?

Menurut data Worldometer, saat ini ada 13,67 juta kasus infeksi aktif di dunia. Sebanyak 35,79 juta orang sudah sembuh dan 1,26 juta orang meninggal karena Covid-19. Harapannya kini ada pada vaksin Covid-19.

Menurut data World Health Organization (WHO), ada 202 vaksin Covid-19 yang sedang dikembangkan para ilmuwan di seluruh dunia. Ada 10 vaksin yang sudah masuk uji klinis tahap akhir.

Dari 10 vaksin ini terdapat 4 vaksin buatan China. Sisanya dari Inggris, Amerika Serikat hingga Rusia. Berikut daftar kandidat vaksin Covid-19:

  • Sinovac Biotech
  • Wuhan Institute of Biological Products dan Sinopharm
  • Beijing Institute of Biological Products dan Sinopharm
  • University of Oxford dan AstraZeneca
  • CanSino Biological dan Beijing Institute of Biotechnology
  • Gamaleya Reseacrh Institute
  • Janssen Pharmaceutical Companies
  • Novavax
  • Moderna dan NIAID
  • BioNTech dan Fosum Parma dan Pfizer.

Sebagian besar vaksin ini diprediksi akan siap pakai akhir tahun atau pada awal 2021. Salah satunya Sinovac Biotech. Chairman dan CEO Sinovac Biotech Yin Weidong mengungkapkan pihaknya sudah siap memproduksi vaksin ini secara massal. Perusahaan sudah membangun pabrik dengan luar 20.000 meter persegi dalam tiga bulan dan siap melakukan pengujian pada 30 Januari 2021.

"Pabrik kami telah didesain untuk memproduksi 300 juta dosis per tahun. Kapasitas ini bisa memenuhi permintaan dalam negeri dan beberapa negara. Kami telah menjanjikan pada beberapa negara mereka akan menjadi prioritas vaksin kami seperti China," jelas Yin Weidong, seperti dikutip CGTN.

CEO Moderna Stéphane Bancel mengatakan vaksin corona yang dikembangkan perusahaan tidak akan siap untuk didistribusikan secara luas sebelum musim semi tahun depan (Maret-Juni 2021).

"Saya pikir [vaksin siap] akhir [kuartal pertama], awal [kuartal kedua] adalah waktu yang masuk akal untuk persetujuan, berdasarkan apa yang kami ketahui dari vaksin kami," kata Stephane Bancel, seperti dihimpun dari CBS News.

Adapun vaksin AstraZeneca diprediksi siap digunakan pada akhir Desember. Saat ini, perusahaan sedang menunggu persetujuan dari otoritas kesehatan agar vaksinasi bisa dilakukan pada Januari 2021.

"Regulator secara konstan bekerja dengan data kami," ujar CEO AstraZeneca Pascal Soriot dikutip dari AlJazeera.


(roy/dru) Next Article Dimulai 12 Januari 2022, Segini Prediksi Harga Vaksin Booster

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular