Maaf Mr Trump, Anda Kalah Lagi Lawan TikTok China

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
31 October 2020 18:10
FILE - In this July 21, 2020 file photo, a man opens social media app 'TikTok' on his cell phone, in Islamabad, Pakistan. President Donald Trump said Saturday, Sept. 19, 2020 he’s given his “blessing” to a proposed deal between Oracle and Walmart for the U.S. operations of TikTok, the Chinese-owned app he’s targeted for national security and data privacy concerns. (AP Photo/Anjum Naveed, File)
Foto: AP/Anjum Naveed

Jakarta, CNBC Indonesia - Seorang hakim di Pennsylvania, Amerika Serikat (AS) memblokir perintah Departemen Perdagangan AS yang melarang TikTok beroperasi. Semula AS melarang aplikasi berbagi video pendek asal China, TikTok, untuk beroperasi dan seharusnya efektif 12 November 2020.

Hakim Pengadilan Distrik AS Wendy Beetlestone diperintahkan Departemen Perdagangan AS melarang hosting data di AS untuk TikTok, layanan pengiriman konten, dan transaksi teknis lainnya.

Dalam keputusannya, Beetlestine mengatakan perintah tersebut akan berdampak pada penutupan di AS. Platform ini digunakan oleh sekitar 700 juta pengguna di dunia dan sebanyak 100 juta orang diantaranya berada di AS. Selain itu, setidaknya ada 50 juta pengguna di AS yang menggunakan aplikasi ini setiap hari.

Dilansir dari Reuters, Sabtu (31/10/2020), Departemen Perdagangan AS tidak segera memberikan komentarnya. Mereka mengakui pembatasan tersebut secara signifikan akan mengurangi fungsionalitas dan kegunaan aplikasi, sehingga menjadi tidak efektif.

Sebelumnya pada 27 September, Hakim Distrik AS Carl Nichols mengeluarkan perintah awal dalam gugatan yang diajukan oleh pemilik TikTok, ByteDance.

Gugatan tersebut untuk menghentikan Departemen Perdagangan AS agar tidak memerintahkan Apple Inc dan Google App store milik Alphabet Inc untuk menghilangkan TikTok untuk diunduh pengguna baru. Bahkan perintah tersebut telah ditetapkan untuk berlaku hari itu juga.

[Gambas:Video CNBC]




(roy/roy) Next Article Trump Mau Blokir TikTok, Aplikasi yang Ancam Keamanan AS

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular