Riset Terbaru: Pengguna Masker Masih Bisa Terinfeksi Covid-19

Roy Franedya, CNBC Indonesia
22 October 2020 15:40
Penumpang KRL di Stasiun Manggarai (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Penumpang KRL di Stasiun Manggarai (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Riset peneliti Jepang mengungkapkan kondisi yang mengejutkan soal masker. Masker tak bisa membuat pengguna bebas 100% dari risiko terinfeksi virus corona Covid-19 yang menyebar di udara (airborne).

Dalam uji ini ilmuwan dari Universitas Tokyo menempatkan dua manekin saling berhadapan di sebuah ruangan. Satu kepala manekin dilengkapi dengan nebulizer, alat simulasi batuk dengan menggunakan partikel virus corona yang sebenarnya. Lainnya meniru bernafas alami, dimana virus masuk melalui saluran pernafasan.

Hasilnya, masker kapas mampu memblokir virus hingga 40% dibanding tak menggunakan masker. Adapun masker bedah mampu memblokir penularan lebih dari 50%.

Masker N95, yang digunakan oleh profesional medis, mampu memblokir virus hingga 90%. Hasil penelitian ini menunjukkan masker N95 yang dianggap paling aman masih ada potensi penggunanya terinfeksi virus Covid-19.

"Ada efek sinergis ketika penerima virus dan penyebar virus memakai masker," tulis para peneliti Universitas Tokyo, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (22/10/2020).

Ada konsensus yang berkembang di antara para ahli kesehatan bahwa virus Covid-19 dapat menyebar melalui udara. Bulan ini, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) merevisi pedomannya dan menyatakan patogen dapat bertahan di udara selama berjam-jam.

Tim peneliti Jepang yang terpisah menggunakan simulasi superkomputer untuk menunjukkan bahwa kelembapan dapat memiliki efek signifikan pada penyebaran partikel virus di udara.


(roy/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Alasan Tetap Pakai Masker Meski Sudah Divaksin Covid-19

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular