Google Soal Tuduhan Monopoli dari AS: Sangat Cacat!

Roy Franedya, CNBC Indonesia
22 October 2020 12:44
Google
Foto: CNBC

Jakarta, CNBC Indonesia - Google merespons tuntutan monopoli yang diajukan Departemen Kehakiman AS. Menurut Google, tuntutan itu gagal membuktikan perusahaan melakukan monopoli yang berbahaya.

"Gugatan hari ini oleh Departemen Kehakiman sangat cacat," ujar Kent Walker, Chief Legal Google, seperti dikutip dari Forbes, Kamis (22/10/2020). "Orang-orang menggunakan Google karena mereka memilih, bukan karena terpaksa, atau karena mereka tidak dapat menemukan alternatif."

Departemen Kehakiman AS menyebut Google monopoli dan menghancurkan persaingan melalui perjanjian eksklusif dengan operator seluler dan pembuat perangkat termasuk Apple yang menjadikan Google sebagai browser utama mereka.

Akibatnya, Google mendominasi iklan digital dengan menguasai 70% pasar. Ini membuat hampir tidak mungkin para pemain lain bersaing dengan Google, tulis gugatan tersebut.

Meskipun Departemen Kehakiman tidak menjelaskan bagaimana bisnis Google harus dibatasi, pemerintah menyerukan "bantuan struktural", yang bisa berarti apa saja mulai dari membubarkan bisnis Google hingga membatalkan beberapa kesepakatannya yang sudah berjalan.

Google menyuarakan keyakinan bahwa itu akan menang melawan gugatan tersebut. Berikut beberapa argumen perusahaan dalam pembelaannya:

1. Google memiliki banyak persaingan

Menanggapi tuduhan mengontrol pencarian, Google mengatakan pengguna internet mengandalkan sejumlah aplikasi, tak hanya Google, untuk menemukan informasi.

Perusahaan menunjukkan kesimpulan lama dari Federal Trade Commission yang mengatakan bahwa pesaing Google tidak selalu terbatas pada mesin telusur umum. Selain itu, jumlah pemain yang menyediakan layanan tersebut terus bertambah sejak saat itu, kata Google.

2. Gugatan tidak menunjukkan bahaya bagi konsumen

Kunci dari kasus monopoli ini adalah perusahaan itu telah menggunakan dominasinya untuk merugikan konsumen. Google mengatakan bahwa DOJ gagal menunjukkan sesuatu yang spesifik yang akan membuktikan konsumen terkena dampak negatif oleh Google.

Karena Google browser gratis, Departemen Kehakiman tidak dapat mengklaim konsumen harus membayar harga yang lebih tinggi sehubungan dengan kesepakatan Google.

3. Konsumen dapat dengan mudah mengunduh saingan

Tidak ada yang menghentikan konsumen untuk mengunduh mesin pencari selain Google dan konsumen cukup pintar untuk mengunduh aplikasi yang mereka inginkan, terlepas dari apa yang disediakan pembuat perangkat sebagai default, kata Google.


(roy/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Trump Bawa Google ke Pengadilan, Tuntutannya Monopoli

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular