
Sri Mulyani Sebut RI Lagi Cari Startup Potensial Buat Didanai

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah mengatakan siap memberikan dukungan penuh bagi para startup berbasis information technology (IT). Bahkan pemerintah juga berkomitmen untuk memberikan dukungan kepada perusahaan-perusahaan unicorn dan decacorn.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan, di masa pandemi covid-19 saat ini, mengembangkan transformasi digital harus dijadikan momentum. Pasalnya, saat ini semua orang membutuhkan teknologi berbasis digital. Teknologi digital menjadi jawaban untuk semua orang tetap bisa beraktivitas, meski ada pembatasan sosial.
Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika kata Sri Mulyani telah meluncurkan program 1.000 startup berbasis IT hingga 2024. Bahkan telah diluncurkan program bernama T-corn untuk mencari startup yang berpotensial untuk bisa mendapatkan dukungan pembiayaan dari pemerintah.
"Pemerintah juga telah meluncurkan program T-Corn untuk mencari startup yang berpotensial untuk bisa menerima pendanaan. Kami juga siap untuk mendukung Unicorn dan Decacorn melalui program pengembangan sumber daya manusia [SDM]," jelas Sri Mulyani saat menjadi pembicara di acara Southeast Asia Development Symposium (SEADS), Rabu (21/10/2020).
Kendati demikian, Sri Mulyani tidak merinci berapa anggaran yang disiapkan pemerintah dalam mendukung pembiayaan startup di Indonesia. Dia juga tidak merinci bagaimana caranya agar startup itu bisa mendapatkan dukungan anggaran oleh pemerintah.
Untuk diketahui, unicorn adalah sebuah perusahaan startup yang memiliki valuasi hingga US$ 1 miliar atau setara dengan Rp 14,1 triliun.
Sementara decacorn adalah perusahaan startup yang telah memiliki valuasi lebih dari 10 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 141 triliun.
Di Indonesia sendiri, perusahaan rintisan Go-jek yang mengandalkan sharing economy sebagai bisnis intinya adalah satu-satunya perusahaan asal RI yang telah menyandang status decacorn.
Dalam kesempatan itu, Sri Mulyani juga menjelaskan, bagaimana pembatasan sosial yang diterapkan oleh Indonesia telah mendorong banyak pihak, baik pemerintah atau perusahaan untuk berinovasi dalam memanfaatkan teknologi. Misalnya dengan penerapan remote working, sekolah online, dan e-commerce.
Pengembang teknologi membentuk kembali industri, merestrukturisasi pasar, dan mendefinisikan kembali kepentingan persaingan. Bahkan melalui teknologi tidak ada pihak yang kalah atau menang karena semua diuntungkan.
"Teknologi telah memberikan kita berbagai kemungkinan melalui berbagai platform inovatif dan aplikasi untuk membuat hidup kita lebih mudah khususnya selama pandemi ini," ujarnya.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Startup Peserta HUB.ID Bersiap Dapatkan Investor Baru