Heboh Vaksin TBC Manjur Perangi Covid-19, Apa Benar?

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
13 October 2020 10:09
Penumpang KRL (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Penumpang KRL (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa negara-negara tanpa program vaksinasi masal BCG seperti Italia dan Amerika Serikat (AS) terdampak lebih parah ketimbang negara-negara yang menerapkan kebijakan vaksinasi masal BCG.

Otu dkk (2020) menyebut bahwa vaksinasi BCG tersebut dapat menurunkan tingkat kematian akibat Covid-19. Negara dengan cakupan vaksinasi BCG yang tinggi telah menunjukkan insiden Covid-19 yang lebih rendah.

Penelitian Ozdemir dkk (2020) menunjukkan bahwa populasi yang telah divaksinasi BCG mengalami infeksi yang lebih ringan dan tingkat kematian yang lebih rendah ketimbang pada populasi yang tidak divaksinasi.

Sejauh ini terbukti bahwa negara-negara yang lebih rentan terkena SARS-CoV-2 tidak mengadopsi kebijakan universal vaksinasi BCG seperti Italia dan Spanyol.

Meski demikian, perlu diingat WHO tidak merekomendasikan vaksinasi BCG untuk pencegahan Covid-19. Curtis dkk telah menjelaskan alasan mengapa penting untuk mematuhi rekomendasi WHO mengenai penggunaan vaksinasi BCG hanya untuk uji coba Covid-19 sampai hasilnya lengkap.

Pertama, tidak ada bukti kuat mengenai efektivitas BCG terhadap Covid-19. Menurut WHO, studi yang menunjukkan korelasi antara vaksinasi BCG dan perlindungan Covid-19 sangat tergantung pada data demografi nasional, tingkat pengujian, beban penyakit, dan tahap pandemi sehingga dikhawatirkan bias dalam pengambilan kesimpulan.

Kedua, pasokan vaksin BCG terbatas, dan penggunaan yang tidak selektif dapat mempengaruhi pasokan vaksinasi rutin untuk anak-anak di negara yang berisiko tinggi terhadap tuberculosis (TB).

Ketiga, vaksin BCG yang diberikan selama masa kanak-kanak kecil kemungkinannya akan efektif untuk melindungi Covid-19 di usia dewasa.

Keempat, jika vaksinasi BCG dilakukan untuk Covid-19, ini dapat menimbulkan rasa kekebalan yang salah, dan terakhir adalah kemungkinan peningkatan regulasi kekebalan tubuh yang hanya memperburuk keparahan infeksi Covid-19 oleh BCG.

Pertimbangan-pertimbangan di atas tentu saja tidak dapat dikesampingkan. Oleh karena itu pada akhirnya tetap berhati-hati dan tidak tergesa-gesa adalah sikap yang bijak untuk memastikan bahwa vaksin yang tersedia nantinya efektif, aman dan bisa memberikan proteksi jangka panjang atau setidaknya cukup panjang.

(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular