Mengenal 3 Vaksin Covid-19 China yang Disuntik ke Warga RI

Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
12 October 2020 11:12
A worker inspects vials of SARS CoV-2 Vaccine for COVID-19 produced by SinoVac at its factory in Beijing on Thursday, Sept. 24, 2020. A Chinese health official said Friday, Sept. 25, 2020, that the country's annual production capacity for coronavirus vaccines will top 1 billion doses next year, following an aggressive government support program for construction of new factories. (AP Photo/Ng Han Guan)
Foto: AP/Ng Han Guan

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) akan memulai vaksinasi Covid-19 pada November 2020. Untuk menjalankan rencana ini Pemerintah mengandalkan vaksin corona China.

Ketiga vaksin tersebut adalah buatan CanSino Biological, Sinovac Biotech, dan Sinopharm. Ketiga vaksin ini menggunakan metode inactiveted (diinaktifkan). Ketika virus diinaktifkan, maka kemampuannya untuk menginfeksi menjadi tidak ada tetapi masih mampu memicu respons kekebalan tubuh.

Ketiga vaksin ini sedang melakukan uji klinis fase tiga atau tahap akhir di beberapa negara dan sedang dalam proses mendapatkan emergency Use Authorization (EUA) di sejumlah negara.


CanSino sedang melakukan uji klinis di Tiongkok, Arab Saudi, Rusia, dan Pakistan. Sinopharm menggandeng G42 melakukan uji klinis di Tiongkok, Uni Emirat Arab (UEA), Peru, Maroko, dan Argentina. Sinovac melakukan uji di Indonesia, Brasil, Turki, Bangladesh, dan Chile.

Ketiga vaksin ini juga sudah mendapatkan izin penggunaan darurat dari pemerintah China. Ratusan ribu warga China sudah disuntikkan vaksin ini terutama mereka yang berada di garda terdepan, termasuk tenaga medis, pekerja perusahaan, militer hingga diplomat.

Hingga kini belum ada laporan efek samping berbahaya setelah ketiga vaksin ini disuntikkan kepada warga negara China. Chief Biosafety dari CDC China Guizhen Wu mengatakan uji klinis fase tiga berjalan dengan lancar dan vaksin akan siap digunakan pada November atau Desember, seperti dikutip dari Reuters, Senin (12/10/2020).

Soal kehalalan ketiga vaksin, tim inspeksi yang terdiri dari unsur BPOM, Kementerian Kesehatan, MUI, Bio Farma akan bertolak ke Tiongkok pada tanggal 14 Oktober 2020 untuk melihat kualitas fasilitas produksi dan kehalalan vaksin produksi Sinovac, dan Cansino.

Sementara data untuk vaksin G42/Sinopharm akan diambil dari data uji klinis di UAE karena diproduksi di sana. Kehalalan vaksin Sinovac dan Cansino akan dijamin melalui partisipasi MUI dalam proses pengujian data, begitu juga dengan kehalalan vaksin G42/Sinopharm.

"MUI-nya Abu Dhabi sudah menyatakan no issue dengan kehalalan vaksin G42" ucap Direktur utama Bio Farma Honesti Basyir dalam keterangan resminya.

[Gambas:Video CNBC]




(roy/roy) Next Article Wamenkes: Anak Bisa Jadi Carrier Covid di Sekolah & di Rumah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular