
RSD Wisma Atlet Kekurangan Oseltamivir & Chloroquin Fosfat

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan memimpin rapat koordinasi virtual tentang Penanganan Covid 19 di Wisma Atlet pada Selasa, (6/10/2020). Dalam rakor itu, terungkap bahwa rumah sakit darurat (RSD) Wisma Atlet kekurangan obat Covid-19.
Hal ini disampaikan Koordinator RSD Wisma Atlet, Mayor Jenderal (TNI) Tugas Ratmono. Ia melaporkan berbagai perkembangan di RSD Wisma Atlet seperti total pasien masuk berdasarkan rujukan, ketersediaan akomodasi, jumlah SDM, stok APD, stok lab, ketersediaan obat terapi Covid 19 dan terapi pendukung.
Ia juga lapor telah mengkordinasikan kekurangan kebutuhan obat di wisma atlet kepada Menteri Kesehatan Letnan Jenderal TNI (Purn) dr. Terawan Agus Putranto yang juga menghadiri rakor tersebut.
"Beberapa obat terapi Covid-19 dan obat terapi pendukung persediannya kurang dari satu minggu, seperti Oseltamivir dan Chloroquin Fosfat," ungkapnya, dikutip CNBC Indonesia dari laman resmi Kemenko Marves, Rabu (7/10/2020).
Kendati begitu, ia menekankan bahwa wisma atlet memiliki presentase kesembuhan yang tinggi, hingga mencapai 90%. Tugas memastikan akan terus menerapkan kedisiplinan untuk meningkatkan angka kesembuhan.
Tugas juga akan terus waspada terkait perubahan cuaca ekstrem dan akan menyiapkan berbagai mitigasi terhadap hal tersebut. Hal itu sesuai dengan permintaan Luhut.
Luhut sendiri dalam kesempatan itu meminta agar Wisma Atlet, Kementerian Kesehatan dan perwakilan BUMN untuk terus waspada dengan faktor cuaca terkait dengan pengendalian penularan Covid-19.
"Tiga bulan kedepan kita harus bersiap dengan perubahan cuaca yang ekstrem, ditakutkan akan timbul klaster baru karena faktor tersebut," ujar Luhut.
Eks Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan HAM itu juga menegaskan perubahan cuaca ini dapat menimbulkan penyakit demam berdarah yang gejalanya mirip dengan Covid-19.
"Kita harus mampu mengakomodir keduanya pula, jangan sampai satu orang terjangkit keduanya," kata Luhut.
Selain memperingatkan tentang sistematika pencegahan tersebut, Luhut juga mengingatkan kepada Wisma Atlet untuk terus menjaga kedisiplinan mereka yang sudah baik.
"Angka kesembuhan yang tinggi di wisma atlet ini harus dipertahankan, juga bisa menjadi rujukan bagi RS lainnya," ujarnya.
Luhut juga menggarisbawahi adanya kekurangan obat. Dia bilang bahwa Menkes Terawan segera mengirimnya dalam minggu yang sama.
"Jangan sampai penderita Covid 19 gejala ringan berpindah menjadi gejala sedang karena kekurangan obat," kata Luhut kepada Terawan.
Sebagai penutup, Luhut juga menegaskan sistematika tracing pasien penderita Covid-19 di dalam kota juga harus semakin digencarkan dan harus tepat sasaran. BUMN yang juga hadir dalam rakor tersebut diminta untuk terus mempersiapkan kebutuhan penyaluran obat-obatan.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Menko Luhut Bawa Kabar Gembira soal Vaksin, Ini Infonya