Mulai Uji Coba Fase 3, Calon Vaksin Covid-19 di AS Bertambah

Tech - Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
23 September 2020 20:50
INFOGRAFIS, Pengembangan Vaksin Covid Masih Berlanjut Foto: Infografis/Vaksin Covid-19/Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Vaksin virus corona buatan Johnson & Johnson (J&J) kini akan memulai uji coba fase ketiga. Hal ini dikatakan oleh penasihat kesehatan Gedung Putih, Anthony Fauci dalam sebuah pernyataan.

"Empat kandidat vaksin Covid-19 sedang dalam uji klinis Fase 3 di Amerika Serikat lebih dari delapan bulan setelah SARS-CoV-2 diidentifikasi," kata Fauci pada Rabu (23/9/2020), dikutip dari CNBC International.

Fauci mengatakan ini adalah prestasi yang terjadi berkat kemajuan teknologi vaksin dan pendekatan strategis yang terkoordinasi di seluruh pemerintah, industri, dan akademisi selama puluhan tahun terakhir.

"Kemungkinan banyak rejimen vaksin Covid-19 akan dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan global. Kandidat Janssen telah menunjukkan harapan dalam pengujian tahap awal dan mungkin sangat berguna dalam mengendalikan pandemi jika terbukti dapat melindungi setelah satu dosis," katanya.

J&J adalah produsen obat keempat yang didukung oleh program vaksin Covid-19 dari administrasi Presiden AS Donald Trump, yakni Operation Warp Speed, untuk memasuki pengujian tahap akhir. Selain J&J, vaksin juga dikembangkan oleh Moderna, Pfizer, dan AstraZeneca.

Menurut Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular (National Institute of Allergy and Infectious Diseases/NIH), uji coba tahap ketiga ini akan mendaftarkan hingga 60.000 sukarelawan dewasa di 215 lokasi di AS dan negara lain.

Peserta uji coba vaksin akan dipilih secara acak untuk menerima dosis vaksin potensial atau plasebo, sesuai dengan rincian uji coba, yang akan menentukan apakah vaksin tersebut aman dan efektif bagi manusia atau tidak.

J&J, anak perusahaan Janssen berbasis di Belgia, mengatakan pihaknya menggunakan teknologi yang sama dengan yang digunakan untuk mengembangkan vaksin Ebola eksperimental.

Teknologi ini melibatkan menyisir materi genetik dari virus corona dengan modifikasi adenovirus yang diketahui penyebab flu biasa pada manusia.

Studi praklinis telah menunjukkan potensi vaksin Covid-19 J&J dapat menghasilkan respons yang menjanjikan pada primata dan hamster bukan manusia.

J&J sebelumnya mengatakan pihaknya mengantisipasi kemungkinan batch vaksin untuk izin penggunaan darurat potensial yang tersedia pada awal 2021.

Perusahaan tersebut mengatakan telah melanjutkan peningkatan kapasitas manufaktur dan tetap berada di jalur yang tepat untuk memenuhi tujuannya dalam menyediakan satu miliar dosis vaksin per tahun.

Pejabat kesehatan masyarakat dan ahli penyakit menular mengatakan para pemimpin dunia akan membutuhkan serangkaian obat dan vaksin untuk mengalahkan virus yang pertama kali muncul di China pada Desember 2019 silam.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Good News! Vaksin Made in AS ini Masuki Uji Klinis Fase III


(dob/dob)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading