Senjata Baru Xi Jinping Lawan AS & Hindari Blokir WeChat Cs

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
08 September 2020 16:33
INFOGRAFIS, Damai Perang Dagang As-China Berujung Kebuntuan
Foto: Reuters

China memiliki aturannya sendiri seputar sensor dan data. Sebuah sistem yang dikenal sebagai Tembok Api Besar (Great Firewall) secara efektif memblokir layanan seperti Google dan Facebook, sementara sensor China secara teratur memberi tahu perusahaan internet di negara tersebut untuk menghapus konten.

Sementara itu, negara-negara seperti Australia telah menyuarakan keprihatinan tentang dua undang-undang China yang tampaknya memaksa perusahaan untuk menyerahkan data kepada pemerintah Beijing jika diminta.

Tidak jelas apakah ada negara yang telah menandatangani inisiatif China dan bagaimana akan diterapkan dan diawasi. Namun, ekonomi terbesar kedua di dunia itu berupaya meningkatkan perannya dalam menetapkan standar di seluruh dunia, mulai dari bidang data hingga telekomunikasi.

"Tertekuk pada tindakan sepihak, suatu negara terus melontarkan tuduhan tidak berdasar terhadap orang lain atas nama jaringan 'bersih' dan menggunakan keamanan sebagai dalih untuk memangsa perusahaan negara lain yang memiliki daya saing. Tindakan bullying yang terang-terangan seperti itu harus ditentang dan ditolak," kata Wang, menyinggung AS saat mengumumkan inisiatif tersebut.

Bulan lalu, AS meluncurkan inisiatif "Jaringan Bersih", sebuah program yang bertujuan "melindungi aset negara termasuk privasi warga dan informasi paling sensitif perusahaan dari gangguan agresif oleh aktor jahat, seperti Partai Komunis China."

Departemen Luar Negeri AS mengatakan lebih dari 30 negara telah bergabung tetapi tidak menyebutkan nama mereka. Beberapa perusahaan juga mengikuti programnya.

Sementara itu, Washington telah meningkatkan tekanan pada perusahaan teknologi China. Pada bulan Agustus, AS mengubah aturan yang tampaknya secara efektif memutuskan Huawei dari pasokan semikonduktor utama.

Pada bulan yang sama, Presiden Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang melarang transaksi dengan pemilik TikTok ByteDance dan pemilik WeChat, Tencent. Akibatnya, negara lain juga memblokir perusahaan teknologi China.

Huawei tidak akan berperan dalam jaringan 5G generasi berikutnya di Australia dan Inggris. Belum lama ini, Indi juga melarang 118 aplikasi China karena meningkatnya ketegangan terkait sengketa perbatasan pegunungan Himalaya di wilayah Ladakh.

(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular