Webinar CNBC Indonesia

Kominfo: Satelit Canggih Satria Dilanjutkan, Beroperasi 2023!

Yuni Astutik & Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
03 September 2020 09:48
Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika Bidang Digital dan Sumber Daya Manusia, Dedy Permadi (Tangkapan Layar)
Foto: Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika Bidang Digital dan Sumber Daya Manusia, Dedy Permadi (Tangkapan Layar)

Jakarta, CNBC Indonesia- Setelah sempat tertunda, Pemerintah Indonesia akan melanjutkan rencana peluncuran Satelit Republik Indonesia atau Satria. Satelit dengan teknologi very High Throughput Satellite (HTS) berkapasitas 150Gbps ini akan menjangkau 150 ribu titik di Nusantara.

"Kebetulan sore ini Pukul 14 akan ada peluncuran menandakan dimulainya komitmen deployment satelit satria," ujar Dedy Permadi, Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika Bidang Digital dan Sumber Daya Manusia, dalam Webinar bertajuk "Sistem Pembayaran Digital Jadi Jurus Ampuh Saat Pandemi Covid-19 & Masa Depan", Kamis (3/9/2020).

Dedy menjelaskan bahwa Satelit Satria akan memberikan layanan di berbagai sektor, yakni kesehatan, perbankan, pemerintahan dan sebagainya. Satelit ini menjadi andalan infrastruktur telekomunikasi di Indonesia, khusunya internet.

"Diharapkan Satria bisa beroperasi pada kuartal II-2023," ujarnya.

Proyek satelit Satria mundur dari jadwal sebelumnya karena faktor pandemi Covid-19. Selain itu juga ada masalah di pendanaan pada satelit dengan biaya modal sekitar Rp 21 triliun ini.

Satelit Satria yang ditender oleh pemerintah dimenangkan oleh Konsorsium PSN yang kemudian membentuk PT Satelit Nusantara Tiga sebagai perusahaan yang mengoperasikan satelit pemerintah tersebut. Adapun Satelit Nusantara Tiga dimiliki PT Pintar Nusantara Sejahtera, PT Pasifik Satelit Nusantara, PT Dian Semesta Sentosa, dan PT Nusantara Satelit Sejahtera yang semuanya tergabung dalam konsorsium PSN.

PT Satelit Nusantara Tiga telah menunjuk Thales Alenia Space sebagai manufaktur satelit berjenis Very High Throughput Satellite (VHTS) dan akan memakai roket dari SpaceX, yakni Falcon 9 yang akan mengangkut Satria ke slot orbit 146 derajat Bujur Timur.

Satelit Satria akan diandalkan pemerintah untuk berperan dalam melayani akses internet dengan kapasitas 150 Gbps di 149.400 lokasi, terdiri dari 93.900 sektor pendidikan (SD, SMP, SMA), 47.900 pemerintahan (kelurahan, kecamatan), 3.900 pertahanan & keamanan (polres, polres, TNI AD-AU-AL), dan 3.700 kesehatan (puskesmas).


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article OJK: Nasabah Kini Loyal ke Handphone Ketimbang Cabang Bank

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular