
Krisis Keuangan Akibat Covid-19, Mozilla PHK 250 Karyawan

Jakarta, CNBC Indonesia - Mozilla Corporation hari ini mengumumkan PHK sekitar 250 karyawan dalam upaya menopang masa depan keuangan perusahaan.
Mengutip zdnet, Kamis (13/8/2020) PHK ini diumumkan melalui unggahan blog resmi perusahaan hari ini. Adapun karyawannya telah diberitahu beberapa jam sebelumnya, melalui surat elektronik (surel) dalam bentuk PDF yang dikirim oleh CEO Mozilla Corporation, Mitchell Baker dan Pimpinan Mozilla Foundation.
Baker dalam surel nya mengatakan perusahaan membutuhkan adaptasi keuangan saat Covid-19 dan akan fokus pada layanan yang baru. Baker juga mengatakan bahwa setelah pandemi COVID-19, Mozilla berusaha meminimalkan krisis keuangan dengan sejumlah langkah-langkah penghematan biaya seperti penghentian rekrutmen, mengurangi tunjangan hingga membatalkan beberapa pertemuan.
"Kami telah berbicara tentang perlunya perubahan, termasuk kemungkinan diberhentikan sejak musim semi. Sekarang, perubahan ini menjadi nyata," katanya.
"Kami mengurangi jumlah tenaga kerja, termasuk menutup operasi kami saat ini di Taipei, Taiwan. Sekitar 60 orang lainnya akan berganti tim. Orang-orang yang termasuk dalam pengurangan tersebut adalah Mozillian sejati, dan profesional dengan keterampilan, keahlian, dan komitmen tingkat tinggi. Tindakan ini sama sekali bukan, bukan, bukan, bukan cerminan kualitas pribadi atau profesional," ujarnya menekankan kata bukan berulang kali.
Baker mengatakan bahwa 250 karyawan yang telah di-PHK hari ini akan menerima uang pesangon untuk sisa tahun ini, bersama dengan bonus H1 2020.
Perusahaan juga berencana untuk menerbitkan direktori bakat di mana mereka berencana untuk mengiklankan keterampilan dan pengalaman anggota staf yang diberhentikan hari ini. Tentunya jika karyawan setuju untuk mencantumkan nama mereka.
Pada 2018, Mozilla Corporation mencatat memiliki sekitar 1.000 karyawan tetap di seluruh dunia. Mozilla sebelumnya memberhentikan 70 karyawan pada Januari. Beberapa sumber mengatakan bahwa PHK baru-baru ini menyumbang hampir seperempat tenaga kerja perusahaan.
Korban utama dari pemutusan hubungan kerja hari ini adalah para pengembang yang mengerjakan mesin peramban Servo eksperimental perusahaan dan tim keamanan Mozilla. Yang terakhir adalah tim keamanan yang menyelidiki laporan keamanan dan melakukan respons insiden. Tim keamanan yang memperbaiki bug di produk Mozilla masih ada, menurut sumber dan juru bicara Mozilla.
Ke depannya, Baker mengatakan Mozilla juga akan memikirkan ulang model bisnis inti dan lebih fokus pada produk yang layak secara finansial.
"Menyadari bahwa model lama di mana segala sesuatu bebas memiliki konsekuensi, berarti kita harus mengeksplorasi berbagai peluang bisnis yang berbeda dan pertukaran nilai alternatif," kata Baker.
"Kita harus belajar dan mengembangkan berbagai cara untuk mendukung diri kita sendiri dan membangun bisnis yang tidak seperti yang kita lihat sekarang," imbuhnya.
Termasuk fokus yang lebih besar pada penawaran VPN Mozilla, yang diluncurkan secara resmi oleh Mozilla bulan lalu. Aplikasi Virtual Private Network (VPN) adalah salah satu penghasil uang terbesar saat ini dalam bidang teknologi, dan Mozilla, meskipun terlambat tapi ditetapkan untuk menjadi salah satu pemain terbesar di pasar, terutama karena reputasinya sebagai pendukung privasi perusahaan.
Lebih jauh lagi, kontrak Mozilla dengan Google untuk memasukkan Google sebagai penyedia pencarian default di dalam Firefox akan berakhir akhir tahun ini, dan kontrak tersebut belum diperpanjang. Kesepakatan Google secara historis menyumbang sekitar 90% dari semua pendapatan Mozilla, dan tanpa itu para ahli melihat masa depan yang suram untuk Mozilla setelah 2021.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kartu Prakerja Gelombang 12 Diumumkan, Yuk Cek di Sini!