
Uji Klinis Panjang, Kapan Vaksin Covid-19 Siap Digunakan?

Jakarta, CNBC Indonesia - Bio Farma selaku sponsor menunjuk Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran selaku penguji vaksin corona pada 1.620 relawan.
Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Universitas Padjadjaran, Dr Kusnandi Rusmil mengatakan BPOM tidak akan mengeluarkan izin edar jika fase III ini belum selesai.
"Harus selesai dulu fase 3. Setelah saya bikin laporan akan keluarkan apakah layak atau tidak," katanya kepada CNBC Indonesia di Jakarta, Rabu (12/8/2020).
"Kalau Agustus 2021 realistis. Karena dievaluasi, ambil darah 540 orang, kemudian diikuti 540 itu Januari sudah selesai dievaluasi," imbuhnya.
Menurutnya, jika 540 relawan pada tahap pertama hasilnya baik berdasarkan laporan yang dibuatnya, maka BPOM akan mengeluarkan izin. Selanjutnya, Bio Farma akan melakukan produksi.
Meski sudah dilakukan uji coba tahap III, menurutnya masyarakat harus tetap mengikuti protokol kesehatan. Sebab, meskipun vaksin sudah ditemukan, setidaknya 70% masyarakat sudah harus mendapatkan perlindungan melalui vaksin, baru bisa dikatakan aman.
"Seluruh penduduk itu 70% imunisasi, 30% akan terlindungi, kalau 1.620 belum ada apa-apanya, yang terlindungi hanya 620," ujarnya lagi.
Sebagai permulaan, jika vaksin ini siap digunakan maka wilayah-wilayah dengan kasus tinggi yang akan dilakukan vaksin terlebih dahulu. Misalnya DKI Jakarta, Semarang, Bandung, Jawa Timur, Makassar.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Cerita Bos Bio Farma 'Berjudi' demi Amankan Pasokan Vaksin