Bukan Harga, Ini Masalah Baru Akuisisi TikTok oleh Microsoft

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
10 August 2020 19:29
FILE PHOTO: The Microsoft logo is pictured at a service centre in New Delhi, India, April 5, 2018. Picture taken April 5, 2018. REUTERS/Saumya Khandelwal
Foto: REUTERS/Saumya Khandelwal

Jakarta, CNBC Indonesia - Microsoft Corp menghadapi tantangan teknis saat mencoba mengakuisisi aplikasi TikTok dari perusahaan asal China, ByteDance. Tentu hal ini dapat menguji kesabaran pemerintahan Presiden Donald Trump, menurut sumber yang mengetahui masalah tersebut.

Trump memberi Microsoft waktu hingga 15 September untuk menyusun cetak biru akuisisi yang melindungi data pribadi orang Amerika yang disimpan di aplikasi video pendek TikTok tersebut. Trump juga telah mengeluarkan perintah untuk melarang TikTok jika tidak mencapai kesepakatan itu.

Menurut laporan Reuters pada 2 Agustus, Microsoft sedang merundingkan masa transisi yang akan memberikan waktu untuk mematikan TikTok secara teknologi setelah mereka menyetujui kesepakatan.

TikTok secara fungsional dan teknis mirip dengan aplikasi Douyin milik ByteDance, yang hanya tersedia di China, dan berbagi sumber daya teknis dengannya dan properti milik ByteDance lainnya.

ByteDance mulai mengerjakan pemisahan teknologi mereka beberapa bulan lalu di tengah pengawasan dari pemerintah AS. Mereka mulai merencanakan perpecahan sebagai bagian dari strategi untuk mengalihkan kekuatannya dari China, menurut laporan Reuters.

Sementara kode untuk aplikasi, yang menentukan tampilan dan nuansa TikTok, telah dipisahkan dari Douyin, kode server masih dibagikan sebagian ke produk ByteDance lainnya. Kode server menyediakan fungsionalitas dasar aplikasi seperti penyimpanan data, algoritma untuk memoderasi dan merekomendasikan konten, dan pengelolaan profil pengguna.

Menurut pakar keamanan siber Ryan Speers dari River Loop Security, untuk memastikan layanan TikTok tidak terganggu, Microsoft kemungkinan akan perlu mengandalkan kode ByteDance saat meninjau dan merevisi kode, dan beralih ke infrastruktur back-end baru untuk melayani pengguna.

Ketergantungan teknis atau operasional yang berkelanjutan dari bisnis AS pada perusahaan China setelah penjualan secara umum tidak akan dapat diterima oleh Komite Investasi Asing di Amerika Serikat (CFIUS), kata Aimen Mir, mantan Wakil Asisten Menteri Keuangan yang bertanggung jawab untuk CFIUS, yantg sekarang menjadi partner di firma hukum Freshfields Bruckhaus Deringer.

Di masa lalu, CFIUS telah mewajibkan adopsi perlindungan yang ditingkatkan sambil menunggu penjualan, termasuk pemisahan bisnis AS dari penjual asing sejauh mungkin.

Tantangan lain yang dihadapi Microsoft adalah bagaimana mereka akan mentransfer apa yang dipandang sebagai "saus rahasia" TikTok, mesin rekomendasi yang membuat pengguna terpaku pada layar mereka.

Algoritma ini memberdayakan halaman utama "Untuk Kamu" TikTok, yang merekomendasikan video berikutnya untuk ditonton berdasarkan analisis perilaku pengguna.

TikTok menggunakan algoritma rekomendasi yang independen dari Douyin, menurut dua sumber yang mengetahui masalah tersebut. Namun yang membuatnya menarik adalah konten dan informasi pengguna yang dimasukkan ke dalam algoritma.

"Algoritma tidak ada artinya tanpa data," kata Jim DuBois, mantan Chief Information Officer di Microsoft. DuBois adalah penasihat usaha di Ignition Partners. "Menyegmentasikan data untuk negara-negara tersebut adalah tugas yang signifikan."

Negosiasi Microsoft untuk akuisisi operasi TikTok di AS, Kanada, Selandia Baru, dan Australia memperumit pemisahan. TikTok tidak hanya harus dipisahkan dari ByteDance, tetapi juga harus dipisahkan dari wilayah TikTok lainnya. Ini menambah tantangan teknis karena jumlah data yang terlibat.

"Bagian terbesar adalah memisahkan data pengguna - konten dan data tentang pengguna," kata DuBois, mencatat data hard disk kemungkinan perlu ditransfer antara ByteDance dan Microsoft.

Trump sebelumnya menyatakan akan menandatangani perintah untuk melarang aplikasi TikTok. Langkah ini merupakan puncak kekhawatiran tentang keamanan nasional AS terkait data pribadi yang dimiliki TikTok.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mau Caplok TikTok, Microsoft Janjikan Ini ke Donald Trump

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular