
Dikabarkan Disuntik Rp2,9 T dari Investor Kpop, Ini Kata Grab

Jakarta, CNBC Indonesia - Grab Indonesia menyatakan bahwa informasi mengenai suntikan US$ 200 juta setara dengan Rp 2,9 triliun kepada Grab Holdings Inc dari perusahaan investasi, STIC Investments Inc, merupakan rumor.
"Grab tidak berkomentar terkait spekulasi di pasar," ujar Juru Bicara Grab singkat kepada CNBC Indonesia di Jakarta, Rabu (5/8/2020).
Sebelumnya, mengutip Bloomberg, seorang sumber yang enggan disebutkan namanya, mengatakan bahwa STIC Investments yang berbasis di Seoul ingin meningkatkan eksposur ke wilayah Asia Tenggara dan akan menginvestasikan sekitar US$ 100 juta dari modal mereka sendiri dan sisanya dari co-investor.
Terlepas dari dampak Covid-19 yang menghancurkan terutama terhadap bisnis konsumen, Grab telah mampu mengumpulkan pendanaan untuk terus menjalankan bisnisnya. Mulai dari layanan perjalanan, pengiriman makanan, dan layanan keuangan digital.
Perusahaan yang berbasis di Singapura ini adalah salah satu dari startup teknologi paling kaya di Asia Tenggara, yang telah mengumpulkan lebih dari US$ 10 miliar hingga saat ini termasuk sekitar US$ 3 miliar dari SoftBank Group Corp. Menurut CB Insights, perusahaan setidaknya bernilai sekitar US$ 14,3 miliar.
Didirikan pada tahun 1999, STIC Investments memiliki sekitar US$ 4,5 miliar dana kelolaan. portofolio perusahaan termasuk Big Hit Entertainment Co., perusahaan di belakang BTS sensasi K-pop, dan konglomerat Vietnam Masan Group Corp.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Investor di Belakang BTS Suntik Grab Rp 2,9 T, Buat Apa?