
Kata Satgas Covid-19: Jangan Tanya Kapan Pandemi Berakhir!

Jakarta, CNBC Indonesia - Virus corona (Covid-19) sudah masuk ke Indonesia sejak awal bulan Maret lalu. Karena sudah berlangsung setengah tahun, banyak pihak mulai mempertanyakan, kira-kira kapan pandemi ini berakhir? Setelah sekian lama beraktivitas dengan normal baru.
Menanggapi hal ini pemerintah mencoba memberikan gambaran soal sejarah pandemi yang pernah terjadi di dunia dan lama waktu berlangsungnya.
Juru Bicara dan Ketua Tim Pakar Satgas Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menyebut pandemi di dunia sudah terjadi beberapa kali dengan durasi waktu yang berbeda-beda. Pandemi di dunia pernah terjadi pada tahun 1334 - 1350 dengan nama 'Black Death' berlangsung selama 16 tahun dengan jumlah kematian 30 - 50 juta.
Kemudian pada tahun 1918 - 1919 dunia mengalami pandemi 'Spanish Flu' dengan tingkat kematian tinggi. "Meskipun satu tahun tapi mengorbankan 50 - 100 juta kematian," jelasnya dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (04/08/2020).
Selanjutnya 'The Modern Plague' yang menyebabkan 10 juta kematian, yakni dari tahun 1860 - 1903. "Setelah itu wabah yang terjadi lebih cepat, kurang lebih 1-2 tahun, dan dari sejarah global tercatat waktu wabah cukup bervariasi jenis sumber wabah," paparnya.
Melihat sejarah pandemi yang pernah terjadi sebelumnya, waktu berlangsungnya sangat bervariasi dengan jumlah korban yang bervariasi juga. Hal yang sama juga terjadi pada Covid-19, yang tidak bisa diprediksi kapan akan berakhirnya.
Meski demikian ia menyebut semua elemen yang terlibat dalam Covid-19 tidak hanya Indonesia, namun seluruh dunia berusaha keras agar bisa segera lepas dari wabah ini.
"Diperlukan kerjasama semua pihak untuk bisa tetap disiplin dengan protokol kesehatan, karena disiplin tidak hanya melindungi anda tapi juga orang lain," tegasnya.
Lebih lanjut Wiku berpesan, saat ini yang penting adalah bukan bertanya kapan wabah ini akan berakhir? Namun, bertanyalah pada diri sendiri kapan akan disiplin dan mematuhi protokol kesehatan.
Memakai masker, jaga jarak, dan rajin cuci tangan. Menurutnya perubahan perilaku menjadi kunci utama dengan biaya murah, karena asalnya dari diri kita sendiri.
"Dan sekali lagi saya ulangi, jangan tanyakan kapan pandemi ini berakhir, tapi diri kita kapan disiplin pakai masker, jaga jarak, dan cuci tagan," ujarnya.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi: Dunia Tak Bisa Sepenuhnya Bebas dari Covid-19 Jika...