Erick Tantang Bos Bio Farma Ekspor Vaksin ke Afrika, Bisa?

Monica Wareza, CNBC Indonesia
04 August 2020 19:31
Menteri BUMN Erick Thohir meninjau laboratorium dan fasilitas produksi Bio Farma, perusahaan induk BUMN di bidang farmasi, di Bandung, Jawa Barat, Selasa (4/8) (Dok. Kementerian BUMN)
Foto: Menteri BUMN Erick Thohir meninjau laboratorium dan fasilitas produksi Bio Farma, perusahaan induk BUMN di bidang farmasi, di Bandung, Jawa Barat, Selasa (4/8) (Dok. Kementerian BUMN)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menantang manajemen PT Bio Farma (Persero) untuk bisa meningkatkan kapasitas produksinya untuk vaksin Covid-19 hingga 500 juta dosis di tahun depan.

Hal ini bukan tidak mungkin mengingat Bio Farma memiliki kapasitas total produksi vaksin mencapai 2 miliar dosis per tahun.

"Bahkan kita lihat tadi gedung bekas flu burung yang disegel, dengan bantuan Kejaksaan Agung bisa dibuka. Bahkan tahun depan bukan ga mungkin kapasitas produksinya ditingkatkan lagi jadi 250 juta lagi jadi bisa 500 juta," kata Erick saat meninjau laboratorium dan fasilitas produksi Bio Farma, di Bandung, Jawa Barat, Selasa (4/8/2020).

Dengan makin ditingkatkannya kapasitas produksi ini, kata Erick, bukan tidak mungkin nantinya Bio Farma akan melakukan ekspor vaksin Covid-19 ini ke negara-negara tetangga bahkan sampai ke Afrika.

Menteri BUMN Erick Thohir meninjau laboratorium dan fasilitas produksi Bio Farma, perusahaan induk BUMN di bidang farmasi, di Bandung, Jawa Barat, Selasa (4/8) (Dok. Kementerian BUMN)Foto: Menteri BUMN Erick Thohir meninjau laboratorium dan fasilitas produksi Bio Farma, perusahaan induk BUMN di bidang farmasi, di Bandung, Jawa Barat, Selasa (4/8) (Dok. Kementerian BUMN)
Menteri BUMN Erick Thohir meninjau laboratorium dan fasilitas produksi Bio Farma, perusahaan induk BUMN di bidang farmasi, di Bandung, Jawa Barat, Selasa (4/8) (Dok. Kementerian BUMN)

Adapun kapasitas yang telah disiapkan untuk memproduksi vaksin yang akan melalui uji klinis 3 bulan depan ini telah mencapai 100 juta dosis per tahun. Hingga akhir tahun, Bio Farma terus berupaya untuk menambah daya produksi hingga mencapai 250 juta dosis per tahunnya.

"Jadi 100 juta itu maksudnya kapanpun bahan bakunya siap, kita bisa produksi 100 juta per tahun. Dengan adanya fasilitas itu tahun depan 250 juta siap, kita pastikan," kata Honesti Basyir, Direktur Utama Bio Farma di kesempatan yang sama.

Peningkatan kapasitas ini, kata Erick juga perlu dilakukan untuk mengantisipasi adanya vaksin Covid-19 yang ditemukan dari dalam negeri. Untuk itu kementerian perlu memastikan bahwa perusahaan farmasi pelat merah ini mampu untuk memproduksinya.

"Dan tentu kita sangat mengharapkan, kan kita juga bekerja sama dengan beberapa negara di dunia. Kita juga sedang menunggu semoga nanti ada penemuan vaksin merah putih, kan tentu nanti ada pihak yang lebih punya otoritas di situ karena kami dari Bio Farma dan Kementerian BUMN hanya pastikan produksi siap supaya masyarakat tenang dan aman," imbuhnya.

Selain itu, tak menutup kemungkinan jika Indonesia akan membuka peluang untuk produksi vaksin dengan negara lain seperti Amerika Serikat, Inggris, Uni Emirat Arab dan China untuk memproduksi vaksin sejenis.

"Hari ini saya memastikan Bio Farma saat ini sudah siap memproduksi 100 juta dosis vaksin Covid-19 per tahun dan di akhir tahun siap memproduksi 250 juta dosis per tahun," kata Erick yang juga Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional ini.

Dia mengatakan salah satu fokus yang dilakukan komite yang dipimpinnya saat ini adalah melipatgandakan ketersediaan vaksin dan terapi pengobatan yang merupakan kebutuhan paling krusial untuk penanggulangan pandemi.

Untuk itu, dia mempercayakan upaya tersebut kepada Bio Farma yang sudah menjadi produsen vaksin sejak 1890 dan menguasai pangsa pasar vaksin polio hingga 75% di seluruh dunia. Vaksin yang diproduksi Bio Farma ini juga telah dipasarkan di 150 negara di dunia untuk 15 jenis vaksin yang diproduksinya.

"Mari kita percaya atas kemampuan bangsa sendiri. Jangan ragukan kemampuan Bio Farma yang sudah teruji, baik untuk memproduksi vaksin yang dihasilkan dari kerjasama dengan negara lain juga vaksin murni karya Bio Farma sendiri. Ini karya anak bangsa. Kita maksimalkan uji klinis dan produksi vaksin Covid-19 agar tahun depan masyarakat dapat segera diimunisasi," lanjutnya.

Tak lupa dia juga mengingatkan masyarakat untuk mematuhi protokol Covid-19 dalam seluruh kegiatan yang dilakukan, yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BRI Gandeng Bio Farma Sediakan Layanan di Industri Farmasi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular