Internasional

Valuasi TikTok Tembus Rp 725 T, 5 X Lipat dari Gojek & Grab

Roy Franedya, CNBC Indonesia
30 July 2020 14:43
FILE - This Feb. 25, 2020, photo shows the icon for TikTok taken in New York. India is banning 59 apps with Chinese links, saying their activities endanger the country’s sovereignty, defense and security. India’s decision comes as its troops are in a tense standoff with Chinese soldiers in eastern Ladakh in the Himalayas that started last month. India lost 20 soldiers in a June 15 clash. The government says the banned apps include TikTok, UC Browser, WeChat and Bigo Live, as well as the e-commerce platforms Club Factory and Shein, that are used in mobile and non-mobile devices connected to the Internet.(AP Photo, File)
Foto: Logo Tiktok AP/

Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa investor Bytedance berinisiatif untuk mencaplok aplikasi video pendek TikTok. Menurut mereka valuasi TikTok sekarang US$50 miliar (Rp 725 triliun) atau 5 kali lebih besar dari Gojek.

Valuasi TikTok ini cukup mencengangkan karena dicapai hanya dalam kurang dari 4 tahun. TikTok pertama kali diluncurkan pada 2016 silam. Bytedance merupakan induk dari TikTok. CB Insight menghitung valuasi Bytedance sudah mencapai US$140 miliar atau berstatus hectocorn. Sementara Gojek bervaluasi US$10 miliar.

Bytedance yang berbasis di Beijing dikabarkan sedang mempertimbangkan berbagai opsi untuk menyelamatkan TikTok dari tekanan Amerika Serikat (AS), setelah Komite investasi asing AS (CFIUS) meninjak masalah keamanan nasional yang ditimbulkan aplikasi ini.

Bytedance dilaporkan telah menerima proposal dari beberapa investor termasuk Sequoia dan General Atlantic, untuk mengalihkan kepemilikan mayoritas TikTok kepada mereka, ujar sumber yang mengetahui hal ini seperti dilansir dari CNBC International, Kamis (30/7/2020).

Tawaran para investor ini 50 kali lipat dari proyeksi pendapatan 2020 sebesar US$1 miliar. Tidak jelas apakah Bytedance akan setuju dengan tawaran ini sebab manajemen menilai valuasi TikTok lebih besar dari US$50 miliar.

Tahun depan TikTok diharapkan mencetak pendapatan sebesar US$6 miliar sementara Bytedance menargetkan pendapatan US$28 miliar di 2021.

Sumber tersebut mengungkapkan jika tidak terjadi kesepakatan mengalihkan seluruhnya ke investor, Bytedance akan mencoba mendivestasi operasi TikTok di AS. Belum jelas nilai dari divestasi operasi TikTok AS.

ByteDance, Jenderal Atlantic dan Sequoia menolak berkomentar, sementara juru bicara CFIUS tidak menanggapi permintaan komentar.


(roy/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Berapa Pengguna Aktif TikTok di Dunia? Jangan Kaget Yah!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular