Update Terbaru Soal Penemuan Vaksin Covid-19 Indonesia

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
28 July 2020 14:46
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kartika Wirjoatmodjo. (CNBC Indonesia/Lynda Hasibuan)
Foto: Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kartika Wirjoatmodjo. (CNBC Indonesia/Lynda Hasibuan)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah telah menjalin berbagai kerjasama dengan beberapa perusahaan luar negeri untuk membuat vaksin Covid-19. Selain China, berbagai lembaga belahan dunia juga ikut berperan serta.

Wakil Menteri Badan usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, pemerintah lewat BUMN telah aktif melakukan kerjasama internasional dalam rangka penemuan vaksin Covid-19.

PT Bio Farma (Persero) kata Kartika telah mengembangkan vaksin dengan berbagai lembaga seperti Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), Sinovac Biotech dari China, dan Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI).

Melalui WHO, kata Kartika Bio Farma sudah berhasil masuk ke inisiatif Global Solidarity Trial-WHO, untuk program pembuatan vaksin WHO. Sementara bersama Sinovac Biotech, vaksin sudah memasuki uji klinis tahap tiga dan sudah diterima pada 20 Juli 2020 oleh Tim Bio Farma Bandung.

"Uji klinis akan segera dimulai oleh Prof Kusnandi [Rusmil] dari UNPAD [Universitas Padjadjaran]. Target tercepat selesai uji klinis adalah Desember 2020," ujarnya dalam diskusi virtual yang dilaksanakan oleh INDEF, Selasa (28/7/2020).

Sementara, bersama CEPI, pemerintah Indonesia telah mengajukan permintaan tech transfer Covid-19 vaccine formulation. Dan Bio Farma telah masuk ke dalam shortlisted potential manufacturer (daftar industri yang berpotensi) yang akan dibiayai oleh CEPI.

"Disamping itu kita bekerja sama dengan WHO dan CEPI dan mengakses beberapa produsen vaksin lain untuk melihat potensi penemuan vaksin dari berbagai belahan dunia," lanjut Kartika.

Kartika juga menyebutkan, hingga 26 Juli 2020, jumlah PCR Test yang telah dilakukan RS BUMN sebanyak 142.552 test dengan kapasitas hinga 3.500 test per hari.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dimulai 12 Januari 2022, Segini Prediksi Harga Vaksin Booster

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular