Kabar Baik, Ilmuwan Ciptakan Filter Udara Pembunuh Covid-19

Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
16 July 2020 11:19
FILE - This undated electron microscope image made available by the U.S. National Institutes of Health in February 2020 shows the virus that causes COVID-19. (NIAID-RML via AP, File)
Foto: Virus Corona (NIAID-RML via AP, File)

Jakarta, CNBC Indonesia - Para peneliti di University of Houston (UH) mengklaim telah menciptakan filter udara khusus yang dapat menghancurkan virus corona secara instan.

Zhifeng Ren, direktur Texas Center of Superkonduktivitas di UH, adalah otak di balik proyek tersebut. Ren bekerja dengan CEO Medistar Monzer Hourani untuk menghasilkan desain unik terbuat dari busa nikel yang dipanaskan, dan dirinci dalam sebuah makalah yang diterbitkan oleh Material Today Physics.

Para peneliti melaporkan melakukan tes di Laboratorium Nasional Galveston dan menemukan bahwa 99,8% dari virus corona baru yang menyebabkan COVID-19 terbunuh secara instan, setelah melewati filter ini.

Namun, proses ini membutuhkan busa yang harus dipanaskan pada 392 derajat Fahrenheit. "Filter ini bisa berguna di bandara dan pesawat terbang, gedung perkantoran, sekolah, dan kapal pesiar untuk menghentikan penyebaran COVID-19," ujar Zhifeng Ren seperti dikutip dari New York Post, Kamis (16/7/2020).

Zhifeng Ren menambahkan teknologi ini untuk membantu mengendalikan penyebaran virus bisa sangat berguna bagi masyarakat. Saat ini Medistar sedang menawarkan model lebih kecil yang dapat memurnikan udara di sekitar ruang atau meja kerja.

Dr. Garrett Peel dari Medistar, yang membantu merancang desain, menyarankan agar saringan tersebut digunakan untuk tempat-tempat berprioritas tinggi di mana pekerja berisiko tinggi terpapar, seperti sekolah, rumah sakit dan fasilitas perawatan kesehatan, serta lingkungan angkutan umum seperti pesawat terbang.

"Pada dasarnya ini adalah pembunuh Covid-19 berperforma tinggi.  Ini aman dan efektif. Kami ingin meluncurkan ini dari Texas terlebih dahulu dan mulai menempatkan mereka di sekolah, panti jompo. Unit ini dapat digunakan dalam 60 hari," kata dia.


Garrett Peel mengungkapkan juga menyebut bahwa, alat ini memberikan rasa aman karena dapat melindungi anak-anak dan orang tua. "Kami membutuhkan para pemimpin kami untuk meningkatkan dan menciptakan kemitraan swasta dan publik untuk memasukkan produk ini ke sekolah kami dan melindungi anak-anak kami," ucap Peel.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Covid Ternyata Serang Otak, Mata, hingga Ginjal Manusia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular