
Alert Anies! DKI Provinsi dengan Insidensi Corona Tertinggi

Jakarta, CNBC Indonesia- Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mencatat Jakarta menjadi provinsi tertinggi dari lima provinsi dengan insidensi tertinggi. Empat provinsi lainnya adalah Kalimantan Selatan, Maluku Utara, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Utara.
Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengatakan dari 514 kabupaten kota di 34 provinsi memiliki kondisi yang berbeda, ada 412 kabupaten kota atau 80% termasuk daerah yang tidak ada kasus atau di bawah 100 kasus. Sementara itu ada 14 kabupaten kota yang kasusnya diatas 1.000-7000 atau 2,7%.
"Kalau dilihat kabupaten kota dengan insidensi tertinggi yakni Surabaya, Banjarmasin, Manado, Palangkaraya, dan Jakarta Pusat," kata Dewi, Selasa (14/07/2020).
Surabaya juga menjadi kota dengan angka kematian tertinggi per 100.000 penduduk. Dewi mengatakan selain itu ada pula Makassar, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, dan Jakarta Selatan yang mencatatkan angka kematian tertinggi per 100.000 penduduk.
Sementara itu ada 266 kabupaten/kota atau 51,8% yang tidak ditemukan angka kematian atau 51,8%, sebanyak 89 kabupaten/kota atau 17,2% dengan angka kematian 1 orang, 107 kabupaten/kota atau 20,8% dengan angka kematian 2-10 orang, dan 10,1% atau 52 kabupaten/ kota dengan kematian lebih dari 10 orang.
Insindesi adalah jumlah kasus baru yang dilaporkan pada periode waktu dan tempat tertentu dibagi dengan jumlah penduduk dimana penyakit tersebut berjangkit.
Sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati dan tidak menganggap enteng Covid-19. Pasalnya Jakarta telah memecahkan rekor penambahan kasus baru positif pada pekan lalu.
"Hari ini adalah yang tertinggi sejak kita menangani kasus di Jakarta ada 404 kasus baru," kata Anies pada video '12 Jul 2020 Gub Anies Baswedan Update Perkembangan Penanganan Covid-19' di akun YouTube Pemprov DKI Jakarta, Minggu (12/7/2020).
Dia menegaskan setiap kebijakan yang diambil harus mengutamakan keselamatan dan tidak menganggap enteng pandemi ini. Jika penambahan yang tinggi ini terus berlangsung, menurutnya kemungkinan Jakarta akan kembali ke situasi sebelum ini yakni sebelum Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sebelum transisi.
"Ada titik-titik yang harus diwaspadai, seperti transportasi umum, karena menjaga jarak seringkali sulit. Kemudian pasar, kondisi di pasar sering membuat interaksi pendek, pastikan semua displin. Pakai masker di mana saja dan aktvitas apa saja, jaga jarak aman 1 meter, cuci tangan pake sabun, dan pastikan ruang tempat berkegiatan tidak boleh lebih dari kapasitas 50%," kata Anies.
Anies mengatakan sejak PSBB transisi 4 Juni sampai dengan 2 Juli jumlah kasus baru yang ditemukan 6.748 kasus. Selain itu Pemprov Jakarta pun menurutnya selalu memperhatikan angka persentase yang muncul, sebagai upaya antisipasi dan mengendalikan perkembangan dari Covid-19.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Virus XBB.1.5 Menggila di AS, Ini Ciri-Ciri Covid Varian Baru