Nambah Terus, Vaksin Covid-19 Capai 147 Kandidat

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
03 July 2020 11:53
In this photo taken Sunday, April 5, 2020, laboratory technicians handle microcentrifuge tubes containing patient samples to be tested for the new coronavirus that causes COVID-19, at the Pathologists Lancet Kenya laboratory in Nairobi, Kenya. The company, which is offering tests to patients with a doctor's referral, was previously having to send samples to South Africa for testing but is now completing the testing in-house in Kenya. (AP Photo/Brian Inganga)
Foto: Covid-19 (AP Photo/Brian Inganga)

Jakarta, CNBC Indonesia - Berbagai perusahaan di penjuru dunia tengah berlomba untuk mengembangkan vaksin penangkal virus corona (Covid-19). Berdasarkan catatan Badan Kesehatan Dunia (WHO), kini jumlah kandidat vaksin Covid-19 ada 147.

Per 2 Juli 2020 jumlah kandidat vaksin yang diuji klinis bertambah satu menjadi 18. Kandidat yang masuk ke pipeline uji klinis tahap pertama ini dikembangkan oleh kerja sama antara perusahaan Australia Vaxine Pty Ltd dan perusahaan farmasi asal Negeri Ginseng Medytox. 

Kandidat ini dikembangkan menggunakan teknologi protein rekombinan. Protein yang digunakan sebagai kandidat vaksin adalah protein spike dari virus corona, sama seperti kebanyakan kandidat lainnya. 

Dari 147 kandidat, masih ada 129 kandidat vaksin lain yang berada di tahap uji pre klinis. Saat ini kandidat vaksin yang dijagokan adalah AZD1222 yang dikembangkan oleh AstraZeneca dengan menggandeng Universitas Oxford. 

AstraZeneca mengklaim bahwa kapasitas produksi vaksinnya bisa mencapai 2 miliar dosis hingga akhir tahun depan. Sementara itu kandidat lain yang juga dinilai menjanjikan adalah mRNA-1273 yang dikembangkan oleh Moderna. 

Namun ada kabar yang kurang mengenakkan dari Moderna. CNBC International melaporkan Moderna mengundurkan jadwal uji klinis tahap III yang harusnya dimulai pertengahan Juli ini. Kabar ini membuat harga saham Moderna anjlok 9,4% pada perdagangan intraday kemarin. 

Perusahaan yang bekerja sama dengan National Institutes of Health diharapkan akan masuk uji klinis tahap tiga yang melibatkan 30.000 partisipan bulan ini. Namun melansir STAT News, Moderna tengah melakukan perubahan rencana untuk uji klinis tahap akhir ini hingga waktu yang belum diketahui.

"Sepemahaman saya, mereka berencana untuk memperoleh vaksin pertama di bulan Juli, dan mereka masih memegang komitmen tersebut," kata salah seorang investigator STAT News. "Sejauh yang saya bisa katakan, mereka sangat dekat dengan target tersebut." pungkasnya.

Merespons laporan tersebut, CEO Moderna Staphane Bancel mengatakan, "Kami selalu menegaskan di bulan Juli. Dan saya mengkonfirmasinya di bulan Juli". Harga saham Moderna pun memangkas koreksinya, tetapi masih anjlok 4,9% hingga akhir perdagangan.

mRNA-1273 merupakan kandidat vaksin yang mengandung materi genetik untuk mengkode protein spike virus corona yang dapat menimbulkan respon imun pada manusia yang terpapar ke patogen ganas tersebut. mRNA-1273 menjadi kandidat pertama vaksin yang diuji pada manusia pada Maret lalu. 

Pada Mei lalu, Moderna merilis data uji klinis tahap awalnya yang menunjukkan bahwa kandidat vaksin miliknya dapat menginduksi pembentukan antibodi penetral Covid-19 setidaknya pada 8 partisipan yang diuji. Kandidat vaksin ini juga dikabarkan dapat menghasilkan antibodi yang mampu berikatan dengan antigen.

Jika tidak ada halangan yang berarti, maka sebanyak 3 miliar dosis vaksin dapat diproduksi pada 2021 oleh AstraZeneca dan Moderna. 

TIM RISET CNBC INDONESIA


(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Lho Beda Vaksin Corona A La Moderna & AstraZeneca

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular