Bos BPPT Beberkan Update Terbaru Vaksin Covid-19 Made in RI

Lynda Hasibuan & Yuni Astutik, CNBC Indonesia
17 June 2020 15:07
Kepala BPPT Hammam Riza (Zhacky Kusumo/detikcom)
Foto: Kepala BPPT Hammam Riza (Zhacky Kusumo/detikcom)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ternyata Indonesia ikut dalam mengembangkan vaksin virus corona baru penyebab Covid-19. Pembuatan antivirus ini dengan berbagai perusahaan dan lembaga asing dan dalam negeri.

Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza mengatakan untuk mengembangkan vaksin Covid-19, Indonesia melakukan kerja sama dengan perusahaan yang sedang mengembangkan vaksin. Hal ini agar terjadi transfer teknologi.

Ia menambahkan saat ini beberapa industri kesehatan melalui kerja sama konsorsium, riset, dan teknologi, bersama dengan perguruan tinggi Indonesia segera melakukan hilirisasi vaksin Covid-19 dari perusahan Novavax dari AS, Tiongkok atau Korea Selatan.

"Ini dikerjasamakan dengan Bio Farma dan Kalbe Farma, di mana Eijkman Institute sebagai leading koordinator untuk vaksin sesuai dengan arahan Pak Menristek (Bambang Brodjonegoro). Ini juga bersama-sama dengan BPPT dan LIPI berusaha untuk bisa mengakselerasi penemuan vaksin," ujarnya dalam wawancara dengan CNBC Indonesia TV, Rabu (17/6/2020).

Hammam Riza menambahkan target realistis untuk bisa mulai memproduksi vaksin Covid-19 secara massal adalah tahun 2021 apalagi beberapa perusahaan sudah mengembangkan vaksin uji klinis fase 3 atau diujicobakan ke sukarelawan dalam jumlah besar.

"Tapi tentu saja time will tell apakah vaksin ini senjata pamungkas untuk Covid-19 saat ini atau kita masih harus mencari lagi jenis vaksin yang lebih hebat untuk menanganinya," terangnya.

Hammam mengungkapkan untuk vaksin Covid-19 butuh biaya yang tak murah. Berkaca dari Eropa, untuk menemukan vaksin mereka menggelontorkan dana US$8 miliar dan AS menyiapkan dana US$10 miliar hingga US$25 miliar untuk manufaktur dan distribusi vaksin ke seluruh dunia.

"Indonesia melalui Kemenristek tentu menganggarkan dana pengembangan vaksin tetapi ini butuh gotong royong dari pihak lain untuk penelitian, pengkajian dan pengembangan dan penerapannya untuk mengejar keunggulan dan kemandirian dari vaksin made in Indonesia," terangnya.

"BPPT kami ada kegiatan memang, untuk flagship bahan baku obat refocusing membantu mengembangkan vaksin sekitar Rp 1 miliar hingga Rp 2 miliar akan dikontribusikan dalam pengembangan vaksin."


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Vaksin Moderna Ampuh 94% Lawan Covid-19, RI Segera Pesan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular