
Singapura Restui Penggunaan Remdesivir Buat Pasien Covid-19

Jakarta, CNBC Indonesia - Singapura merestui penggunaan remdesivir sebagaiĀ obat corona untuk pasien sakit parah. Singapura menjadi negara terbaru yang menggunakan obat corona buatan Gilead Sciences.
Health Sciences Authority (HSA) memberikan syarat penggunaan remdesivir ini hanya kepada pasien dewasa yang berpotensi menularkan Covid-19. Gilead juga harus mengumpulkan data soal keamanan dan memantau penggunaan obat.
Remdesivir merupakan satu-satunya pengobatan yang sejauh ini terbukti bermanfaat bagi pasien Covid-19 di uji klinis. Amerika Serikat (AS), Jepang, dan Korea Selatan telah menggunakan obat tersebut.
"Kami mempercepat review remdesivir mengingatkan kebutuhan kesehatan yang mendesak selama pandemi Covid-19," tulis HSA sepertid lansir dari AFP, Rabu (10/6/2020).
Gilead mendapatkan izin dengan cepat. Mereka mengajukan permohonan pada 22 Mei 2020 dan hari ini sudah dizinkan untuk digunakan. Saat ini kasus positif Covid-19 di Singapura sudah tembus 39.000 kasus.
Sebelumnya, Gilead mencoba obat remdesivir ke kera yang terinfeksi Covid-19, penderita penyakit pernafasan akut. Hasilnya, obat ini mampu mengurangi kerusakan paru-paru yang disebabkan Covid-19.
"Data kami mendukung inisiasi pengobatan remdesivir dini pada pasien Covid-19 untuk mencegah pengembangan menjadi pneumonia," ungkap penulis dalam laporan tersebut, seperti dilaporkan CNBC International.
Namun, vaksin itu tidak mampu mengurangi daya menular hewan yang terinfeksi. "Meskipun kurangnya tanda-tanda pernapasan yang jelas dan replikasi virus berkurang di paru-paru hewan yang diobati dengan remdesivir, tidak ada pengurangan dalam pelepasan virus," kata penelitian itu.
(roy/miq) Next Article Manjur, 6.000 Pasien Covid-19 di AS Mau Coba Remdesivir