
China Imbau Warganya Tak ke Australia, Gegara Covid-19?
Redaksi, CNBC Indonesia
07 June 2020 07:55

Jakarta, CNBC Indonesia - China mengimbau warganya sementara tak kunjungi Australia dengan alasan adanya diskiriminasi rasial dan kekerasan terhadap orang Asia.
Imbauan ini juga dianggap sebagai upaya baru China untuk menghukum Australia karena mengadvokasi penyelidikan terhadap pandemi virus corona Covid-19.
Dalam Sebuah pemberitahuan yang dikeluarkan oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata disebutkan terjadi peningkatan kata-kata dan perbuatan diskriminasi ras dan tindakan kekerasan terhadap Cina dan Asia di Australia, karena dampak pandemi COVID-19.
"Kementerian menyarankan wisatawan China untuk meningkatkan kesadaran keselamatan mereka dan menghindari bepergian ke Australia," ujar pemberitaan tersebut seperti dilansir dari AP, Minggu (7/6/2020).
Sebelumnya China menghukum Australia dengan menaikkan tarif bea masuk impor gandum 80% lebih dengan alasan negeri Kangguru melanggar aturan WTO dengan memberikan subsidi produksi gandum agar biaya produksi produk ini rendah ketika dijual ke China.
Menteri Perdagangan Australia Simon Birmingham mengatakan Australia menginginkan perang dagang, tetapi China "telah membuat kesalahan baik fakta dan hukum" dalam menerapkan aturan WTO, menambahkan bahwa tidak ada bukti bahwa Australia terlibat dalam tuduhan China.
Australia telah menjadi salah satu negara yang mendorong penyelidikan internasional tentang asal-usul pandemi virus corona. Hal ini membuat China murka karena tuduhannya mengarah ke China.
Duta Besar China Cheng Jingye mengatakan kepada media Australia bahwa Australia mungkin menghadapi boikot China di sektor pariwisata dan ekspor anggur, daging sapi, dan barang-barang lainnya jika pemerintah mendesak penyelidikan virus corona.
(roy/roy) Next Article Luhut Minta Izin Pembangunan Hotel Baru Dibatasi, Ada Apa?
Imbauan ini juga dianggap sebagai upaya baru China untuk menghukum Australia karena mengadvokasi penyelidikan terhadap pandemi virus corona Covid-19.
"Kementerian menyarankan wisatawan China untuk meningkatkan kesadaran keselamatan mereka dan menghindari bepergian ke Australia," ujar pemberitaan tersebut seperti dilansir dari AP, Minggu (7/6/2020).
Sebelumnya China menghukum Australia dengan menaikkan tarif bea masuk impor gandum 80% lebih dengan alasan negeri Kangguru melanggar aturan WTO dengan memberikan subsidi produksi gandum agar biaya produksi produk ini rendah ketika dijual ke China.
Menteri Perdagangan Australia Simon Birmingham mengatakan Australia menginginkan perang dagang, tetapi China "telah membuat kesalahan baik fakta dan hukum" dalam menerapkan aturan WTO, menambahkan bahwa tidak ada bukti bahwa Australia terlibat dalam tuduhan China.
Australia telah menjadi salah satu negara yang mendorong penyelidikan internasional tentang asal-usul pandemi virus corona. Hal ini membuat China murka karena tuduhannya mengarah ke China.
Duta Besar China Cheng Jingye mengatakan kepada media Australia bahwa Australia mungkin menghadapi boikot China di sektor pariwisata dan ekspor anggur, daging sapi, dan barang-barang lainnya jika pemerintah mendesak penyelidikan virus corona.
(roy/roy) Next Article Luhut Minta Izin Pembangunan Hotel Baru Dibatasi, Ada Apa?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular