
Jangan Kaget, Ini Prediksi Penasihat Trump Soal Vaksin Corona
Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
03 June 2020 17:48

Jakarta, CNBC Indonesia - Penasihat Gedung Putih bidang kesehatan Dr. Anthony Fauci mengaku vaksin virus Corona Covid-19 yang dikembangkan bisa saja tidak memiliki daya imunitas dalam jangka panjang.
Menurutnya ada kemungkinan daya tahan imunitas tubuh setelah disuntikkan vaksin virus corona Covid-19 tidak tahan lama yang membuat seseorang berpotensi kembali tertular Covid-19.
"Bila Covid-19 bertindak seperti virus corona lainnya, vaksin sepertinya tidak akan membuat imunitas dalam jangka yang panjang," ujar Anthony Fauci, yang juga direktur National Institute of Allergy and Infectious Disease, seperti dilansir dari CNBC International, Rabu (3/6/2020).
"Ketika melihat sejarahnya, virus corona yang umumnya menyebabkan pilek, laporan dari literatur menyebutkan daya tahan imunitasnya hanya berkisar tiga hingga enam bulan, selalu hampir kurang dari setahun. Hal ini tidak banyak daya tahan dan proteksi."
National Institutes of Health telah melakukan kerja cepat dengan perusahaan biotek Moderna untuk kembangkan vaksin potensial guna mencegah Covid-19, yang telah menginfeksi lebih dari 6,28 juta orang di seluruh dunia dan menewaskan sedikitnya 375.987, menurut data yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins.
Fauci mengatakan pada hari Selasa, Moderna diharapkan menguji vaksin ini pada 30.000 sukarelawan dalam uji coba fase 3 pada Juli 2020. Dia mengatakan setidaknya ada empat percobaan vaksin potensial yang melibatkannya secara langsung maupun tidak langsung.
Fauci memprediksi pada awal 2021 tersedia ratusan juta dosis vaksin. Ia juga optimistis ilmuwan akan dapat menemukan vaksin yang efektif meski tidak pernah ada jaminan. Dia memperingatkan mungkin butuh berbulan-bulan untuk mendapatkan jawaban sebelum para ilmuwan menemukan apakah vaksin itu bekerja.
(roy/roy) Next Article Dimulai 12 Januari 2022, Segini Prediksi Harga Vaksin Booster
Menurutnya ada kemungkinan daya tahan imunitas tubuh setelah disuntikkan vaksin virus corona Covid-19 tidak tahan lama yang membuat seseorang berpotensi kembali tertular Covid-19.
National Institutes of Health telah melakukan kerja cepat dengan perusahaan biotek Moderna untuk kembangkan vaksin potensial guna mencegah Covid-19, yang telah menginfeksi lebih dari 6,28 juta orang di seluruh dunia dan menewaskan sedikitnya 375.987, menurut data yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins.
Fauci mengatakan pada hari Selasa, Moderna diharapkan menguji vaksin ini pada 30.000 sukarelawan dalam uji coba fase 3 pada Juli 2020. Dia mengatakan setidaknya ada empat percobaan vaksin potensial yang melibatkannya secara langsung maupun tidak langsung.
Fauci memprediksi pada awal 2021 tersedia ratusan juta dosis vaksin. Ia juga optimistis ilmuwan akan dapat menemukan vaksin yang efektif meski tidak pernah ada jaminan. Dia memperingatkan mungkin butuh berbulan-bulan untuk mendapatkan jawaban sebelum para ilmuwan menemukan apakah vaksin itu bekerja.
(roy/roy) Next Article Dimulai 12 Januari 2022, Segini Prediksi Harga Vaksin Booster
Most Popular