AI Berperan Dalam Pembuatan Vaksin dan Deteksi Penyakit

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
21 May 2020 00:51
Behind the Wheel
Foto: Behind the Wheel
Jakarta, CNBC Indonesia- Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin menyatakan pandemi COVID-19 yang terjadi di Indonesia membuat proses digitalisasi lebih cepat, termasuk di sektor kesehatan. Percepatan ini terutama didukung oleh Artificial Intelegent (AI) atau kecerdasan buatan yang bisa dimanfaatkan di sektor kesehatan terutama dalam pembuatan vaksin yang sifatnya preventif.

"Ada dua BUMN yang diberikan kepada saya, yakni yang terkait farmasi dan Rumah Sakit (RS). Di masa pandemi ini AI dan big data memainkan peran penting, dimana digitalisasi bisa benar-benar mentransformasi kedua sektor ini," kata Budi pada Webinar Behind The Wheel, Rabu (20/05/2020) yang diselenggarakan oleh MDI Ventures, Corporate Venture Capital dari Telkom group.

Menurutnya melalui AI bisa bermanfaat untuk mendeteksi penyakit secara dini dan diagnosa pasien. Sementara big data bisa mengutilisasi biodeversity dan keanekaragaman genetik bangsa Indonesia, yang akan berguna sebagai basis data dalam pembuatan obat atau vaksin.

"Misalnya masa COVID-19 ini kita bisa sharing data di internet dan bisa menolong kita, untuk melakukan analisa supaya bisa dilakukan telemedicine untuk dokter dan di remote area. Big data dan Clinical data, bisa menjadi basis yang solid dalam pembuatan obat dan vaksin yang sifatnya preventif," kata Budi.


Selain itu menurutnya, krisis akibat pandemi ini seharunys bukan hanya dilihat sebagai bahaya, melainkan juga sebagai kesempatan baik bagi pemerintah ataupun perusahaan rintisan baru.

"Ini bisa menjadi kesempatan buat kita untu improvement secara fundamental, karena sekarang orang-orang menyadari kalau kita ini besar, tetapi lambat, kita juga sangat sederhana sehingga banyak yang harus diperbaiki," katanya.

Direktur Digital Business PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) Faizal R.Djoemadi mengatakan untuk mengembangkan AI dan machine learning dibutuhkan sebuat problem untuk membuat teknologi menjadi tepat guna. Sebelum masa COVID-19, salah satu fokus perusahaan menurutnya adalah mengembangkan AI dalam operasional perusahaan dan juga produk yang ditawarkan.

Sementara dalam masa COVID-19 ini, Telkom memanfaatkan AI untuk aplikasi Peduli Lindungi yang didukung oleh Indonesia Bergerak, untuk melakukan tracing, traking, dan fencing. Menurutnya penting bagi masyarakat untuk memiliki aplikasi untuk sebagai upaya pencegahan penyebaran virus ini semakin meluas.

"Aplikasi ini hanya satu-satunyanya yang official dari pemerintah. Supaya orang fokus, di Indonesia memang agak chaos karena banyak tetapi yang offcial dr pemerintah cuma ini. Dengan aplikasi ini ada terlihat jika ada 10 orang berkumpul akan kelihatan dan akan dilakukan tindakan," katanya.

Investment Director MDI Singapura Shannon Lee mengatakan di Indonesia pemanfaatan AI sudah jauh lebih banyak dan bervariasi dibandingkan di Singapura. Pada masa pandemi ini pun, banyak pihak yang mendorong pemerintah Singapura untuk lebih memanfaatkan AI terutama di sektor kesehatan.

Penggunaan AI menurutnya bisa membantu melancarkan instruksi pemerintah untuk jaga jarak sosial, dan berkembangnya telemedicine.

"Singapura masih terbelakang dalam pemanfaatan AI. Kalau boleh dikatakan Indonesia sudah 25% memanfaatkan AI, kami baru 10%. COVID-19 bisa menjadi momentum untuk Singapura menggunakan AI, terutama untuk RS," kata Shannon.

Keinginan Wamen BUMN untuk memanfaatkan AI dan Big data sebagai basis untuk menciptakan obat dan vaksin yang sifatnya preventif bukan tidak mungkin, pasalnya hal ini sudah dilakukan di Amerika Serikat.


Head Of Invesment MDI US Kyle Kling mengatakan AI banyak digunakan untuk mendiagnosa pasien-pasien rentan yang memiliki riwayat penyakit, dan memberikan peringatan kepada mereka. AI juga dimanfaatkan desease management tools untuk mengidentifikasi pergerakan penyebaran virus, dan ada perusahaan khusus yang membidangi ini.

"AI menjadi cara yang unik untuk mendiagnosa sebuah penyakit termasuk disaat ini, dan dengan berbagai data dari perusahaan kita bisa mendiagnosa pasien-pasien yang rentan," katanya.

"Kami ucapkan terimakasih kepada semua peserta webinar MDI Ventures, sejak Chapter 01 sampai dengan Chapter 04 selama Ramadhan diikuti oleh banyak peminat Alhamdulillah yaitu sebanyak 1572 pendaftar, semoga manfaat buat masyarakat, dan selamat Hari Kebangkitan Nasional" Achmad Sugiarto Direktur Strategic Portfolio Telkom Group mengatakan pada saat penutupan diujung webinar tersebut.
(dob/dob) Next Article Merasa Beruntung Belum Kena Covid? Bisa Jadi ini Penyebabnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular