
Airy Rooms Setop Beroperasi, Corona & Seleksi Alam Startup
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
15 May 2020 14:09

Airy Rooms Setop Beroperasi, Corona & Seleksi Alam Startup - Penghentian operasional Airy Rooms menambah daftar kegagalan startup. Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Bhima Yudhistira Adhinegara, menyebut, fenomena semacam ini merupakan 'seleksi alam' bagi para startup.
Dia menilai, model pengelolaan startup seperti Airy Rooms ini sudah banyak terbukti tak sustainable. Menurutnya terlalu banyak ekspansi yang begitu besar dengan mengandalkan modal asing.
"Sehingga kalau kita melihat memang model-model startup yang seperti ini ya nggak sustainable. Sekali ada shock, kemudian kesulitan mencari pendanaan, akhirnya kelimpungan," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Jumat (15/5/20).
Tekanan ekonomi yang disebabkan pandemi Covid-19, membuat 'seleksi alam' seolah kian gencar. Seleksi ini bisa terjadi jika memang startup tak memiliki pendanaan yang kokoh.
"Jadi memang ada beberapa startup yang pendanaannya nggak kuat, di tengah kondisi sekarang ya seleksi alam," tandasnya.
Fenomena tumbangnya startup di masa pandemi, menurutnya harus jadi pembelajaran bagi para pelaku. Dia menegaskan bahwa perekonomian dunia sangat dinamis.
"Jadi ekonomi ini sangat dinamis, ekonomi ini tidak selalu trennya meningkat. Tidak sama seperti proposal-proposal para founder startup yang yang mengasumsikan pertumbuhan ekonomi terus meningkat setiap tahunnya," urainya.
Karena itu, dia merekomendasikan agar para pelaku bisnis startup harus lebih realistis lagi. Ekspansi boleh, lanjutnya, tapi ekspansi yang dilakukan harus secara hati-hati.
Jika tidak, maka akan menciptakan gelembung yang merugikan banyak orang. Apalagi, dia mencatat, sejauh ini pada banyak sekali hotel-hotel kecil bermunculan pada periode 2017-2019 yang mengandalkan model-model platform seperti Airy.
"Efek dari Airy ini akan berpengaruh juga terhadap tenaga kerja, kemudian pemilik hotel-hotel kecil di seluruh Indonesia yang tergabung dalam jaringannya Airy," ungkap Bhima.
"Jadi ini efeknya juga nggak main-main. memang sektor yang paling terdampak sekarang adalah di pariwisata dan saya juga dengar traveloka juga banyak melakukan PHK juga bahkan di level eksekutif. Ini jadi pelajaran yang gak sustainable begini efeknya juga merepotkan," bebernya.
(roy/roy) Next Article Resmi! Airy Rooms Setop Beroperasi di RI 31 Mei 2020
Dia menilai, model pengelolaan startup seperti Airy Rooms ini sudah banyak terbukti tak sustainable. Menurutnya terlalu banyak ekspansi yang begitu besar dengan mengandalkan modal asing.
"Sehingga kalau kita melihat memang model-model startup yang seperti ini ya nggak sustainable. Sekali ada shock, kemudian kesulitan mencari pendanaan, akhirnya kelimpungan," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Jumat (15/5/20).
"Jadi memang ada beberapa startup yang pendanaannya nggak kuat, di tengah kondisi sekarang ya seleksi alam," tandasnya.
Fenomena tumbangnya startup di masa pandemi, menurutnya harus jadi pembelajaran bagi para pelaku. Dia menegaskan bahwa perekonomian dunia sangat dinamis.
"Jadi ekonomi ini sangat dinamis, ekonomi ini tidak selalu trennya meningkat. Tidak sama seperti proposal-proposal para founder startup yang yang mengasumsikan pertumbuhan ekonomi terus meningkat setiap tahunnya," urainya.
Karena itu, dia merekomendasikan agar para pelaku bisnis startup harus lebih realistis lagi. Ekspansi boleh, lanjutnya, tapi ekspansi yang dilakukan harus secara hati-hati.
Jika tidak, maka akan menciptakan gelembung yang merugikan banyak orang. Apalagi, dia mencatat, sejauh ini pada banyak sekali hotel-hotel kecil bermunculan pada periode 2017-2019 yang mengandalkan model-model platform seperti Airy.
"Efek dari Airy ini akan berpengaruh juga terhadap tenaga kerja, kemudian pemilik hotel-hotel kecil di seluruh Indonesia yang tergabung dalam jaringannya Airy," ungkap Bhima.
"Jadi ini efeknya juga nggak main-main. memang sektor yang paling terdampak sekarang adalah di pariwisata dan saya juga dengar traveloka juga banyak melakukan PHK juga bahkan di level eksekutif. Ini jadi pelajaran yang gak sustainable begini efeknya juga merepotkan," bebernya.
(roy/roy) Next Article Resmi! Airy Rooms Setop Beroperasi di RI 31 Mei 2020
Most Popular