8 Startup RI yang Mati di Tengah Jalan, Ada yang Terkenal

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
05 July 2023 20:20
Kurir JDid melintas di depan gudang JDid,Marunda, Jakarta, (31/1/2023). Pantauan CNBC Indonesia di lokasi terlihat sejumlah kurir menaiki barang pesanan ke mobil. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Kurir JDid melintas di depan gudang JDid,Marunda, Jakarta, (31/1/2023). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejak beberapa tahun lalu, ada banyak startup yang akhirnya tutup. Bahkan, salah satunya menimpa perusahaan besar dan terkenal.

Sejumlah alasan membuat startup tidak bertahan, termasuk akibat pandemi Covid-19. Berikut 8 startup yang akhirnya tutup, dirangkum Rabu (5/7/2023):

1. Airy Rooms

Hotel agregator ini sempat memiliki bisnis yang baik. Namun pandemi mengubah semuanya dan akhirnya membuat operasional Airy Rooms ditutup pada 31 Mei 2020.

CEO Airy Rooms saat itu, Louis Alfonso mengatakan salah satu alasan penutupan karena Covid-19. Pandemi disebut nyaris menumbangkan pasar.

2. Fabelio

Pada akhir 2021, Fabelio dilaporkan tidak membayar gaji sejak Oktober. Perusahaan yang bergerak dibidang desain furnitur dan interior itu juga disebut belum membayar BPJS Ketenagakerjaan sejak 2020, namun memotong dana dari gaji karyawan.

Selain itu juga beredar kabar para karyawan dipaksa untuk mengundurkan diri dengan menggunakan anggota organisasi massa tertentu. Satu tahun berselang, Fabelio dinyatakan pailit berdasarkan putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No.47/Pdt.Sus-PKPU/2022/PN.Niaga.JKT.PST, tertanggal 5 Oktober 2022. Keputusan itu mengabulkan putusan pailit pada perusahaan atas nama PT. Kayu Raya Indonesia.

3. JD.id

JD.id tutup pada 31 Maret 2023. Sebelumnya perusahaan telah melakukan efisiensi dan serangkaian PHK.

Alasan penutupannya adalah JD.com akan berfokus pada pasar internasional. Raksasa e-commerce itu juga disebut akan membangun jaringan rantai pasok lintas negara.

4. Sorabel

Sorabel resmi tutup pada 30 Juni 2020. Lewat suratnya pada seluruh karyawannya disebutkan proses likuidasi menjadi awal penutupan operasional. Namun dilaporkan pula, perusahaan kehabisan modal dan kesulitan menggalang pendanaan baru.

5. Stoqo

Stoqo yang bergerak di bidang pemasok bahan makanan segar menutup layanan pada 22 April 2020. Alasannya karena pandemi Covid-19 yang menyerang saat itu.

6. Qlapa

Berusia empat tahun, Qlapa akhirnya memutuskan menghentikan operasionalnya pada 2019. Saat itu, perusahaan kesulitan bersaing dengan nama besar seperti Tokopedia dan Bukalapak.

7. CoHive

Pada awal tahun ini, CoHive diumumkan pailit berdasarkan putusan Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Register No: 231/Pdt.Sus-PKPU/2022/PN.Jkt.Pst, tertanggal 18 Januari 2023. CoHive beroperasi di 30 lokasi yang tersebar di sejumlah kota yakni Jakarta, Medan, Yogyakarta, dan Surabaya.

8. Beres.id

Beres.id tutup setelah induk perusahaannya asal Malaysia Kaodim menghentikan seluruh operasionalnya pada 1 Juli 2022. Sebagai informasi, Kaodim adalah penyedia marketplace jasa penghubung konsumen dengan penyedia jasa service AC, kebersihan rumah, hingga pekerja konstruksi. Perusahaan telah berekspansi di Indonesia, Singapuraa, dan Fillipina.


(npb/npb)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 8 Startup RI yang Dulu Terkenal Kini Sudah Gulung Tikar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular