Pengguna WhatsApp Kini Bisa Periksa Hoaks Corona Via Chatbot

Redaksi, CNBC Indonesia
06 May 2020 12:55
FILE PHOTO: A 3D printed Whatsapp logo is seen in front of a displayed Whatsapp logo in this illustration September 14, 2017. REUTERS/Dado Ruvic/File Photo
Foto: Logo Whatsapp (REUTERS/Dado Ruvic)
Jakarta, CNBC Indonesia - Penyebaran hoaks virus corona Covid-19 cukup meresahkan masyarakat. Hal ini mendorong Jaringan Pemeriksa Fakta Internasional atau IFCN yang berada di bawah Poynter Institute bekerja sama dengan WhatsApp meluncurkan chatbot demi menangkal hoaksĀ Covid-19.

Kini pengguna WhatsApp bisa mengecek fakta tentang corona dengan mengirimkan teks ke +1 (727) 2912606, nomor kontak chatbot IFCN. Lalu Chatbot ini akan menampilkan hask cek fakta dari lebih dari 80 organisasi dunia.


Untuk menggunakan layanan ini pengguna WhatsApp harus menyimpan nomor chatbot IFCN. Setelah ketik pesan 'hi' untuk memulai komunikasi dengan bot dan akan muncul menu yang terdiri dari 6 bagian untuk navigasi pengguna.

Chatbot ini akan mengidentifikasi negara pengguna (dengan memeriksa kode seluler negara mereka), dan memberi mereka informasi yang telah diperiksa faktanya oleh organisasi di negara setempat. Chatbot ini juga berbagi tips umum untuk memerangi wabah virus corona.

"Miliaran pengguna mengandalkan WhatsApp untuk tetap terhubung dengan teman dan keluarga mereka setiap bulan. Karena aktor jahat menggunakan setiap platform tunggal untuk menyebarkan kebohongan, untuk menyesatkan orang lain selama masa-masa sulit seperti itu, pekerjaan pemeriksa fakta lebih penting daripada sebelumnya," ujar Baybars Orsek, Direktur IFCN, seperti Dilansir dari Techcrunch, Rabu (6/5/2020).

Chatbot adalah upaya terbaru dari WhatsApp untuk memberantas penyebaran informasi hoaks pada platformnya. Beberapa bulan lalu, WhatsApp juga berkolaborasi dengan WHO untuk meluncurkan layanan informasi yang menjangkau lebih dari 10 juta pengguna dalam beberapa hari.

Layanan yang dimiliki Facebook juga bekerja dengan pemerintah daerah di banyak wilayah untuk membantu memberikan informasi resmi tentang penyakit menular di banyak negara.

WhatsApp baru-baru ini memperkenalkan aturan baru yang membatasi penerusan (forward) pesan menjadi maksimal satu kali dalam waktu tertentu untuk membatasi viralitas pesan hoaks di platformnya.

[Gambas:Video CNBC]




(roy/roy) Next Article 10 Tahun Gratis, Whatsapp Mulai Cari Duit

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular