
Game Terlaris di AS, Warganya Borong Rp 24 T/Bulan saat WFH
Roy Franedya, CNBC Indonesia
06 May 2020 11:50

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi virus corona (COCID-19) membuat banyak orang harus tinggal di rumah. Kebutuhan hiburan termasuk video game makin tinggi.
Di Amerika Serikat (AS), sepanjang Maret 2020, jumlah pembelian video game mencapai US$ 1,6 miliar atau sekitar Rp 24 triliun. Nilai ini naik 35% dibandingkan bulan yang sama di 2019 lalu.
Lantas game apa saja yang banyak diburu?
Menurut riset dari NPD, yang dikutip AFP, Rabu (6/5/2020), game 'Animal Crossing: New Horizons' merupakan game terlaris di AS sepanjang Maret 2020. Kemudian, game 'Call of Duty: Modern Warfare' menjadi game terlaris kedua di Maret lalu.
Konsol game Nintendo Switch menjadi yang paling banyak diburu di AS. Penjualannya sepanjang Maret naik dua kali lipat dibandingkan Maret 2019. Setelah itu, konsol game terlaris adalah PlayStation 4 dan Xbox one yang penjualannya masing-masing naik 25% dibandingkan Maret 2019.
Produsen video game untung besar karena banyaknya orang yang tinggal di rumah selama pandemi virus corona (Covid-19) terjadi. Activision, produsen video game asal Amerika Serikat (AS) mengakuinya.
Activision, produsen game 'Call of Duty: Warzone' untuk US$ 505 juta atau sekitar Rp 7,5 triliun dalam 3 bulan pertama di 2020 ini. Pendapatannya mencapai US$ 1,8 miliar atau sekitar Rp 27 triliun pada periode kuartal I-2020 tersebut.
Tak hanya Activision, produsen game lain asal AS, yaitu Electronic Arts, menyatakan labanya naik dua kali lipat menjadi US$ 418 juta atau Rp 6,2 triliun sepanjang kuartal I-2020. Pendapatannya juga naik menjadi US$ 1,4 miliar.
Game sepakbola 'FIFA' ini yang diproduksi Electronic Arts dimainkan oleh lebih dari 25 juta orang. Lalu game terbarunya 'Star Wars Jedi: Fallen Order' dimainkan oleh 10 juta orang.
Sementara menurut riset dari SuperData, secara global, jumlah belanja video games mencapai US$ 10 miliar atau sekitar Rp 150 triliun pada Maret 2020. Belanja untuk mobile games naik 15% pada periode tersebut, dengan angka US$ 5,7 miliar atau sekitar Rp 85,5 triliun. Game 'Pokemon Go' pendapatannya naik 18% di Maret.
(wed/wed) Next Article Kabar Buruk Buat Gamer Sepak Bola, Era Gim FIFA Bakal Tamat
Di Amerika Serikat (AS), sepanjang Maret 2020, jumlah pembelian video game mencapai US$ 1,6 miliar atau sekitar Rp 24 triliun. Nilai ini naik 35% dibandingkan bulan yang sama di 2019 lalu.
Lantas game apa saja yang banyak diburu?
Konsol game Nintendo Switch menjadi yang paling banyak diburu di AS. Penjualannya sepanjang Maret naik dua kali lipat dibandingkan Maret 2019. Setelah itu, konsol game terlaris adalah PlayStation 4 dan Xbox one yang penjualannya masing-masing naik 25% dibandingkan Maret 2019.
Produsen video game untung besar karena banyaknya orang yang tinggal di rumah selama pandemi virus corona (Covid-19) terjadi. Activision, produsen video game asal Amerika Serikat (AS) mengakuinya.
Activision, produsen game 'Call of Duty: Warzone' untuk US$ 505 juta atau sekitar Rp 7,5 triliun dalam 3 bulan pertama di 2020 ini. Pendapatannya mencapai US$ 1,8 miliar atau sekitar Rp 27 triliun pada periode kuartal I-2020 tersebut.
Tak hanya Activision, produsen game lain asal AS, yaitu Electronic Arts, menyatakan labanya naik dua kali lipat menjadi US$ 418 juta atau Rp 6,2 triliun sepanjang kuartal I-2020. Pendapatannya juga naik menjadi US$ 1,4 miliar.
Game sepakbola 'FIFA' ini yang diproduksi Electronic Arts dimainkan oleh lebih dari 25 juta orang. Lalu game terbarunya 'Star Wars Jedi: Fallen Order' dimainkan oleh 10 juta orang.
Sementara menurut riset dari SuperData, secara global, jumlah belanja video games mencapai US$ 10 miliar atau sekitar Rp 150 triliun pada Maret 2020. Belanja untuk mobile games naik 15% pada periode tersebut, dengan angka US$ 5,7 miliar atau sekitar Rp 85,5 triliun. Game 'Pokemon Go' pendapatannya naik 18% di Maret.
(wed/wed) Next Article Kabar Buruk Buat Gamer Sepak Bola, Era Gim FIFA Bakal Tamat
Most Popular