RI Sukses Petakan Materi Genetik Virus Corona, Apa Dampaknya?

Tech - Tirta Citradi, CNBC Indonesia
05 May 2020 16:29
Eijkman Institute for Molecular Biology. (Web; Eijkman Institute for Molecular Biology) Foto: Eijkman Institute for Molecular Biology (Dokumentasi Eijkman Institute for Molecular Biology)
Jakarta, CNBC Indonesia - Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman berhasil memetakan materi genetik virus corona yang menginfeksi tiga pasien Covid-19 di Indonesia. Ini tentu menjadi kabar yang  menggembirakan. Sebab, ketika sekuens materi genetik virus berhasil dipetakan maka ilmuwan dapat memahami karakteristik virus dengan lebih menyeluruh dan membuat pengembangan vaksin menjadi selangkah lebih dekat.

Setelah berhasil memetakan materi genetik virus corona yang menginfeksi tiga pasien di Tanah Air, LBM Eijkman langsung mengirimkannya ke portal data genetik virus berbahaya bernama GISAID. Platform GISAID ini adalah inisiatif kerja sama antara pemerintah Jerman dengan organisasi nirlaba yang bertujuan untuk menyediakan akses terhadap berbagai informasi genetik virus-virus yang menyebabkan epidemi seperti flu.

Keberhasilan LBM Eijkman dalam memetakan genom virus corona di Indonesia ini dideklarasikan melalui akun twitter institusi itu, kemarin. "Ini adalah data sekuens lengkap pertama virus corona dari Indonesia yang telah diungguah ke pusat GISAID https://gisaid.org yang mendukung proses cepat dalam berbagai lebih dari 16.000 data virus corona di seluruh dunia," tulis Eijkman dalam akun twitternya @eijkman_inst, dikutip Selasa (5/5/2020).

LBM Eijkman juga mengumumkan penemuannya tersebut melalui akun media sosial Facebook miliknya. Dalam pernyataan di akun facebook tersebut LBM Eijkman mengungkapkan rasa terima kasih kepada salah seorang peneliti post doktoralnya yang bernama Pradiptajati Kusuma yang telah dengan mudah menarasikan asal muasal virus corona di Indonesia.

Mengutip penjelasan Pradiptajati Kusuma melalui akun Facebooknya, ada tiga sampel sekuens asam nukleat virus corona Indonesia yang berhasil dipetakan dan semuanya berasal dari tempat yang sama, yaitu China. Walau berasal dari tempat yang sama ketiga sampel tersebut mengalami perjalanan yang berbeda. 



Perlu diketahui bersama ketiga sampel virus corona yang berasal dari RI itu diberi kode EIJK2444, EIJK0141 dan EIJK0317. Berikut adalah perjalanan ketiga jenis virus corona yang menginfeksi orang Indonesia tersebut berdasarkan penjelasan Pradiptajati.

EIJK2444 berasal dari Jepang. Awalnya berasal dari China kemudian ke Australia hingga ke Jepang dan akhirnya ke Indonesia. 

EIJK0141 berasal dari AS. Awalnya virus ini berjalan dari China kemudian menuju Inggris dan ke AS baru terakhir ke Indonesia.

EIJK0317 berasal dari Uni Emirat Arab (UEA). Lagi-lagi virus ini berasal dari China kemudian menjalar ke Inggris, AS dan UEA baru berakhir di Indonesia.

Ketiga virus tersebut mengalami mutasi pada bagian tertentu pada genomnya. Penjelasan Pradiptajati dalam akun Facebooknya tersebut mengacu pada visualisasi data organisasi bernama Nextstrain.

Bagaimanapun juga kabar ini perlu diapresiasi. Langkah melakukan pemetaan whole genome bukanlah hal yang mudah dan dampak yang ditimbulkannya pun beragam mulai dari yang sifatnya jangka pendek hingga jangka panjang.

Untuk jangka pendek, dengan semakin banyak dan tersedianya data seputar informasi genom virus corona atau SARS-CoV-2 penyebab Covid-19, maka ilmuwan akan semakin mudah mempelajari karakteristiknya sehingga informasi seputar asal muasal (origin), patogenisitas, dan mekanisme evolusi virus dapat dipelajari.

Dengan begitu artinya dampak jangka panjangnya adalah vaksin yang dirancang diharapkan menjadi semakin manjur untuk menangkal infeksi virus ganas yang sudah menginfeksi lebih dari 3,5 juta penduduk bumi ini. 

Virus yang memiliki materi genetik berupa RNA ini memang mengalami mutasi sehingga menghasilkan beberapa jenis varian. Apabila mengacu pada penelitian Peter Forster dkk dari lembaga genetika dan Forensik Jerman ada tiga tipe SARS-CoV-2 yang beredar saat ini. Ada tipe A, B da C. Tipe A dan C banyak dijumpai di luar Asia Timur yakni Eropa dan AS, sementara untuk tipe B banyak dijumpai di Asia. 

Sekali lagi dengan penemuan ini, tentu kita semua berharap bahwa semakin banyaknya informasi seputar virus corona yang tersedia ini membuat perkembangan vaksin yang mujarab dapat segera ditemukan walau membutuhkan waktu yang masih lama. Tetapi setidaknya bisa lebih cepat dari waktu normal di tengah kondisi yang mendesak seperti ini.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya

Kapan Vaksin Corona Siap di Indonesia?


(twg/twg)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading