
Bos OJK: Gara-gara COVID-19 Transformasi Digital Makin Cepat
Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
17 April 2020 16:36

Jakarta, CNBC Indonesia- Pandemi COVID-19 atau virus corona di Indonesia bukan hanya berdampak pada pereknomian, melainkan juga pada aspek sosial. Masyarakat terpaksa harus menjaga jarak fisik dan mengurangi interaksi langsung untuk menekan penyebaran virus ini, bahkan beberapa kota pun harus melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimbih Santoso mengatakan berkurangnya interaksi secara langsung ini justru mempercepat proses digitalisasi di lembaga ini. Bukan hanya di tubuh OJK, Wimboh meyakini lembaga pemerintahan ataupun perusahaan pun pasti bergerak cepat melakukan digitalisasi demi kelancaran proses kerja.
"Adanya COVID-19 ini mempercepat digitalisasi, rapat dewan komisioner sekarang juga sudah digital. Bisa dikatakan blessing in disguise, ekonomi tetap jalan biarpun orang tidak lalu lalang," kata Wimboh kepada CNBC Indonesia, Kamis (16/04/2020).
Dia meyakini kegiatan ekonomi tetap bisa berjalan, apalagi tanda tangan digital pun telah mendapatkan izin sehingga bisa mempermudah urusan administrasi.
"Sehingga dampak COVID-19 ini bisa dimitigasi tanpa perlu lalu lalang. Ini yang disebut new normal, tatanan ekonomi dan sosial ikut berubah, selain itu bisa menjadi transmisi bagi dunia usaha," katanya.
Jika sudah melewati masa pandemi ini, Wimboh meyakini perekonomian Indonesia bisa pulih secara cepat. Apalagi dengan digitalisasi yang dilakukan di berbagai sektor usaha sehingga bisnis bisa tetap berjalan.
Wimboh juga mengapresiasi langkah-langkah pemerintah dalam menanggulangi COVID-19, dengan tetap memperhatikan pertumbuhan ekonomi dan berjalan beriringan. Dia mencontohkan, di pasar saham yang sempat menyentuh titik terendahnya bisa kembali menghijau belakangan ini dan menunjukan tanda perbaikan.
"Ini hanya masalah waktu, yang penting masyarakat disiplin. Di DKI Jakarta saya lihat pada patuh semua, ini yang menjadi modal kita buat recovery," katanya.
(dob/dob) Next Article Merasa Beruntung Belum Kena Covid? Bisa Jadi ini Penyebabnya
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimbih Santoso mengatakan berkurangnya interaksi secara langsung ini justru mempercepat proses digitalisasi di lembaga ini. Bukan hanya di tubuh OJK, Wimboh meyakini lembaga pemerintahan ataupun perusahaan pun pasti bergerak cepat melakukan digitalisasi demi kelancaran proses kerja.
"Adanya COVID-19 ini mempercepat digitalisasi, rapat dewan komisioner sekarang juga sudah digital. Bisa dikatakan blessing in disguise, ekonomi tetap jalan biarpun orang tidak lalu lalang," kata Wimboh kepada CNBC Indonesia, Kamis (16/04/2020).
"Sehingga dampak COVID-19 ini bisa dimitigasi tanpa perlu lalu lalang. Ini yang disebut new normal, tatanan ekonomi dan sosial ikut berubah, selain itu bisa menjadi transmisi bagi dunia usaha," katanya.
Jika sudah melewati masa pandemi ini, Wimboh meyakini perekonomian Indonesia bisa pulih secara cepat. Apalagi dengan digitalisasi yang dilakukan di berbagai sektor usaha sehingga bisnis bisa tetap berjalan.
Wimboh juga mengapresiasi langkah-langkah pemerintah dalam menanggulangi COVID-19, dengan tetap memperhatikan pertumbuhan ekonomi dan berjalan beriringan. Dia mencontohkan, di pasar saham yang sempat menyentuh titik terendahnya bisa kembali menghijau belakangan ini dan menunjukan tanda perbaikan.
"Ini hanya masalah waktu, yang penting masyarakat disiplin. Di DKI Jakarta saya lihat pada patuh semua, ini yang menjadi modal kita buat recovery," katanya.
(dob/dob) Next Article Merasa Beruntung Belum Kena Covid? Bisa Jadi ini Penyebabnya
Most Popular