Facebook Izin Karyawannya Kerja dari Rumah Hingga September

Redaksi, CNBC Indonesia
17 April 2020 10:20
FILE PHOTO: Facebook CEO Mark Zuckerberg, appears on stage during a town hall at Facebook's headquarters in Menlo Park, California, U.S., September 27, 2015.   REUTERS/Stephen Lam/File Photo
Foto: REUTERS/Stephen Lam
Jakarta, CNBC Indonesia - CEO Facebook Mark Zuckerberg mengumumkan bahwa perusahaan akan mengizinkan karyawannya untuk bekerja dari rumah (work from home) selama musim panas (Juni-September 2020) dan tidak akan menyelenggarakan acara besar hingga setidaknya Juli 2021.

"Sebagian besar karyawan Facebook beruntung karena dapat bekerja produktif dari rumah, jadi kami merasa bertanggung jawab untuk memungkinkan orang yang tidak memiliki fleksibilitas ini untuk mengakses sumber daya publik bersama terlebih dahulu," tulis Zuckerberg dalam sebuah posting di Facebook.

"Saya harap ini membantu mengatasi penyebaran Covid-19 sehingga kami dapat menjaga komunitas kami aman dan bangkit kembali dan segera beroperasi lagi."

Pengumuman Zuckerberg menguraikan rencana perusahaan untuk mengkantorkan kembali bekerja. Karyawan Facebook akan diminta bekerja dari rumah paling tidak sampai akhir Mei, tetapi perusahaan akan mengizinkan karyawan untuk kembali melanjutkan bekerja dari rumah "setidaknya selama musim panas."

Facebook juga akan memperpanjang kebijakan tidak ada perjalanan bisnis paling tidak hingga Juni tahun ini, seperti dilansir dari CNBC International, Jumat (17/4/2020).

Selain itu, perusahaan mengatakan tidak akan menjadi menggelar acara offline yang terdiri dari 50 orang atau lebih hingga Juni 2021. Facebook akan menyelenggarakan pertemuan besar secara online.

Pengumuman Zuckerberg adalah yang terbaru dalam serangkaian langkah yang telah diambil Facebook untuk melindungi karyawannya dari tertular virus corona.

Selama dua bulan terakhir, Facebook telah membatalkan konferensi pengembang perangkat lunak tahunan F8, mengharuskan sebagian besar karyawannya untuk bekerja dari rumah, memberi karyawan bonus US$ 1.000 dan banyak kebijakan lainnya.

[Gambas:Video CNBC]




(roy/roy) Next Article Facebook Disebut Gunakan 'Hate Speech' Demi Keuntungan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular