
Duh, Masker N95 Dijual Rp 3 Juta di Tokopedia & Bukalapak Cs
Arif Budiansyah, CNBC Indonesia
01 April 2020 15:55

Jakarta, CNBC Indonesia - Wabah virus corona covid-19 dimanfaatkan sebagian orang untuk meraup untung sebesar-besarnya. Salah satunya dengan menjual masker kesehatan yang terus diburu. Bahkan ada yang menjual masker kesehatan seharga Rp 3 juta.
Hal ini ditemukan CNBC Indonesia di e-commerce Tokopedia. Pemilik akun Duaberliansport menjual masker N95 anti virus original seharga Rp 3 juta per kotak. Satu kotak terdiri dari 20 masker. Ia menyebut stok barang di bawah 20 kotak.
Ada juga di Bukalapak, pedagang dengan akun Esteem Indo menjual masker N95 8210 seharga Rp. 3.080.500 per kotak isi 20 masker. Dalam deskripsi disebutkan penjual memiliki persediaan lebih dari 100 kotak.
Sementara di Lazada juga terdapat pedagang dengan akun Nerio Shop menjual masker N95 per kotak isi 10 masker dengan harga Rp. 954.000. Dalam deskripsi disebutkan penjual ini masih baru di Lazada.
Dari harga yang dipaparkan tersebut, hingga kini, masyarakat mengaku masih banyak menemukan pedagang nakal yang menjual masker dengan harga tinggi di situs-situs e-commerce.
"Coba check di toped harga masker N95 8210 sebiji-nya rata-rata dijual Rp 120 ribu sampai Rp 250 ribuan...juga masker lain seperti masker isi 5 yg warna hijau juga mahal dijual 1 pack Rp50rb an bahkan lebih," ujar akun Jw007 di kolom komentar CNBC Indonesia, (1/4/2020).
Hal yang sama diutarakan oleh akun Reformasi98 menulis kalau banyak pula pedagang yang menjual masker dengan harga tinggi namun sebenarnya mereka menipu.
"Rasanya paling parah di Toped, Shopee dan Lazada. Banyak seller bohong-bohongan, ada harga masker selangit, begitu dibeli seller tidak ada tanggapan," tulisnya.
Terkait harga masker yang tinggi, Purnomo Widodo, seorang karyawan di bank swasta yang berlokasi di Jakarta, menurutnya masker sudah menjadi kebutuhan prioritas saat ini, sebagai alat proteksi diri karena kesehariannya bekerja yang memakai transportasi umum.
"Seharusnya pemerintah bisa bantu buat mengontrol tempat produksi masker dan distribusinya sehingga kebutuhan masyarakat terpenuhi dan yg terpenting tidak ada orang yg menimbun masker. Untuk saat ini terpaksa gue tetap harus beli masker walaupun gue tau harganya mahal," ujar Purnomo, saat diwawancarai oleh CNBC Indonesia, (31/3/2020).
(roy/roy) Next Article Merasa Beruntung Belum Kena Covid? Bisa Jadi ini Penyebabnya
Hal ini ditemukan CNBC Indonesia di e-commerce Tokopedia. Pemilik akun Duaberliansport menjual masker N95 anti virus original seharga Rp 3 juta per kotak. Satu kotak terdiri dari 20 masker. Ia menyebut stok barang di bawah 20 kotak.
![]() |
Ada juga di Bukalapak, pedagang dengan akun Esteem Indo menjual masker N95 8210 seharga Rp. 3.080.500 per kotak isi 20 masker. Dalam deskripsi disebutkan penjual memiliki persediaan lebih dari 100 kotak.
![]() |
Sementara di Lazada juga terdapat pedagang dengan akun Nerio Shop menjual masker N95 per kotak isi 10 masker dengan harga Rp. 954.000. Dalam deskripsi disebutkan penjual ini masih baru di Lazada.
![]() |
Dari harga yang dipaparkan tersebut, hingga kini, masyarakat mengaku masih banyak menemukan pedagang nakal yang menjual masker dengan harga tinggi di situs-situs e-commerce.
Hal yang sama diutarakan oleh akun Reformasi98 menulis kalau banyak pula pedagang yang menjual masker dengan harga tinggi namun sebenarnya mereka menipu.
"Rasanya paling parah di Toped, Shopee dan Lazada. Banyak seller bohong-bohongan, ada harga masker selangit, begitu dibeli seller tidak ada tanggapan," tulisnya.
Terkait harga masker yang tinggi, Purnomo Widodo, seorang karyawan di bank swasta yang berlokasi di Jakarta, menurutnya masker sudah menjadi kebutuhan prioritas saat ini, sebagai alat proteksi diri karena kesehariannya bekerja yang memakai transportasi umum.
"Seharusnya pemerintah bisa bantu buat mengontrol tempat produksi masker dan distribusinya sehingga kebutuhan masyarakat terpenuhi dan yg terpenting tidak ada orang yg menimbun masker. Untuk saat ini terpaksa gue tetap harus beli masker walaupun gue tau harganya mahal," ujar Purnomo, saat diwawancarai oleh CNBC Indonesia, (31/3/2020).
(roy/roy) Next Article Merasa Beruntung Belum Kena Covid? Bisa Jadi ini Penyebabnya
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular