Internasional
Tamu Batal Nginep karena Corona, Airbnb Kasih Refund Rp 4,1 T
Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
31 March 2020 12:40
Jakarta, CNBC Indonesia - Airbnb akan mengucurkan dana US$ 250 juta (Rp 4,1 triliun) untuk membantu host atau pemilik penginapan yang mengalami kerugian akibat pandemi corona (COVID-19). Sejak merebaknya virus corona, berbagai negara memberlakukan penguncian wilayah (lockdown).
Akibat hal tersebut, banyak tamu yang membatalkan reservasi akomodasi yang dipesan lewat Airbnb. Mereka juga meminta pengembalian uang secara penuh (refund) kepada calon host.
"Mohon ketahuilah bahwa keputusan ini bukan keputusan bisnis tetapi didasarkan pada perlindungan kesehatan masyarakat," kata salah satu pendiri dan kepala Airbnb, Brian Chesky pada Senin (30/3/2020), dikutip dari AFP.
"Sementara aku yakin kita melakukan hal yang benar dalam memprioritaskan kesehatan dan keselamatan, aku menyesal bahwa kami mengkomunikasikan keputusan ini kepada para tamu tanpa berkonsultasi denganmu, seperti yang seharusnya dilakukan oleh mitra."
Airbnb akan membayar host atau pemilik penginapan sebanyak 25 persen dari jumlah total pemesanan yang dibatalkan oleh calon tamu, antara 14 Maret hingga 31 Mei. Wisatawan yang membatalkan pemesanan Airbnb pada periode tersebut juga dijanjikan pengembalian uang atau kredit.
"Kami tahu ini hanya sedikit, tetapi sedikit bisa berjalan jauh saat ini," kata Chesky lewat streaming video langsung dari rumahnya.
Airbnb juga membuat dana bantuan US$ 10 juta untuk "superhost" berpengalaman dan berperingkat tinggi yang membutuhkan bantuan untuk membayar hipotek atau sewa mereka karena efek virus corona.
Sebelumnya pada Februari Airbnb, dikabarkan Wall Street Journal, membukukan rugi bersih US$ 322 juta hingga September 2019, setelah sebelumnya menghasilkan laba sebesar USD$ 200 juta di 2018.
(sef/sef) Next Article Bos Airbnb: Traveling Tak akan Kembali Seperti Sebelum Corona
Akibat hal tersebut, banyak tamu yang membatalkan reservasi akomodasi yang dipesan lewat Airbnb. Mereka juga meminta pengembalian uang secara penuh (refund) kepada calon host.
"Mohon ketahuilah bahwa keputusan ini bukan keputusan bisnis tetapi didasarkan pada perlindungan kesehatan masyarakat," kata salah satu pendiri dan kepala Airbnb, Brian Chesky pada Senin (30/3/2020), dikutip dari AFP.
"Sementara aku yakin kita melakukan hal yang benar dalam memprioritaskan kesehatan dan keselamatan, aku menyesal bahwa kami mengkomunikasikan keputusan ini kepada para tamu tanpa berkonsultasi denganmu, seperti yang seharusnya dilakukan oleh mitra."
Airbnb akan membayar host atau pemilik penginapan sebanyak 25 persen dari jumlah total pemesanan yang dibatalkan oleh calon tamu, antara 14 Maret hingga 31 Mei. Wisatawan yang membatalkan pemesanan Airbnb pada periode tersebut juga dijanjikan pengembalian uang atau kredit.
"Kami tahu ini hanya sedikit, tetapi sedikit bisa berjalan jauh saat ini," kata Chesky lewat streaming video langsung dari rumahnya.
Airbnb juga membuat dana bantuan US$ 10 juta untuk "superhost" berpengalaman dan berperingkat tinggi yang membutuhkan bantuan untuk membayar hipotek atau sewa mereka karena efek virus corona.
Sebelumnya pada Februari Airbnb, dikabarkan Wall Street Journal, membukukan rugi bersih US$ 322 juta hingga September 2019, setelah sebelumnya menghasilkan laba sebesar USD$ 200 juta di 2018.
(sef/sef) Next Article Bos Airbnb: Traveling Tak akan Kembali Seperti Sebelum Corona
Most Popular