AS Siapkan 'Senjata Mematikan' Baru Buat Jegal Huawei

Arif Budiansyah, CNBC Indonesia
27 March 2020 09:25
AS dikabarkan sedang membuat langkah baru untuk menekan Huawei. Caranya dengan membatasi pasokan chip dari perusahaan global ke raksasa teknologi China ini.
Foto: Huawei (REUTERS/Thomas Peter)
Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) dikabarkan sedang membuat langkah baru untuk kembali menekan Huawei Technologies. Caranya dengan membatasi pasokan chip dari perusahaan global ke raksasa teknologi China ini.

Dalam peraturan yang sedang digodok ini, AS akan meminta semua perusahaan asing yang menggunakan produk AS dan produsen chip AS untuk mendapatkan lisensi dari pemerintah AS sebelum memasok chip ke Huawei.


Seorang sumber di pemerintah AS mengatakan perusahaan tujuan aturan ini untuk membatasi penjualan chip ke Huawei oleh Taiwan Semiconductor Manufacturing Co (TSMC), produsen utama chip untuk uni HiSilicon Huawei serta pembuat kontrak terbesar di dunia.

Tidak jelas apakah Presiden Donald Trump akan menandatangani aturan ini. Bila terlaksana, ini akan jadi pukulan telak bagi bisnis Huawei, TSMC, dan perusahaan AS. Namun sumber tersebut mengungkapkan pemerintah berusaha untuk memastikan dampak pada industri AS minimal.

"Ini akan memberikan dampak yang lebih negatif bagi perusahaan AS ketimbang Huawei, sebab Huawei mengembangkan rantai pasok (supply chain) mereka sendiri," ujar Pengacara Bisnis Doug Jacobson, seperti dilansir dari Reuters, Jumat (27/3/2020). " Pada akhirnya, Huawei akan menemukan alternatif."

Sebagian besar produsen chip sangat bergantung pada perusahaan AS seperti KLA Corp, Lam Research dan Applied Materials. Perusahaan ini tidak segera memberikan respons ketika dimintai tanggapan dan konfirmasi.

Adapun TSMC menolak mengomentari pemberitaan ini. "Kami tidak dapat menjawab pertanyaan hipotesis dan tidak mengomentari setiap pelanggan," ujar Juru Bicara TSMC.

Kebijakan ini bisa saja membuat China semakin marah pada AS di tengah merebaknya virus corona. Tahun lalu, AS memasukkan Huawei ke daftar hitam (blacklist) yang membuat perusahaan AS tidak bebas berdagang dengan Huawei, harus dapat lisensi dari Departemen Perdagangan AS.

AS menyebut teknologi 5G Huawei bisa disusupi China untuk memata-matai negara lain. Huawei menampik tudingan tersebut dengan menyatakan tidak ada hubungan dengan pemerintah China dan tidak akan bersedia serahkan data ke China.

China sendiri menuding langkah AS ini sebagai bentuk intervensi bisnis karena perusahaan AS kalah saing dengan Huawei dalam teknologi 5G.

[Gambas:Video CNBC]


(roy/roy) Next Article Xiaomi Sudah Siapkan Plan B Jika Di-blacklist AS, Kenapa Sih?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular