
Laris Manis, Sukri Diborong Investor Milenial
Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
24 March 2020 09:42

Jakarta, CNBC Indonesia - Penyebaran virus corona atau Covid-19 telah membuat perekonomian serta pasar keuangan dunia tertekan. Penyebaran virus ini di Indonesia juga semakin bertambah setiap harinya.
Di tengah kondisi ini, sukuk ritel Indonesia masih diminati oleh investor. Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan mencatat hasil penjualan Sukuk Ritel seri SR012 mencapai Rp 12,14 triliun.
Hasil pemesanan ini 1,59 kali melebihi total target penjualan 28 Midis yang sebesar Rp 7,66 triliun.
Dari data resmi DJPPR, Sukuk Negara Ritel seri SR012 ini menggunakan akad Ijarah Asset to be Leased, dengan menggunakan Barang Milik Negara (BMN) dan Proyek APBN tahun 2020 sebagai underlying assets. Penjualan SR012 menjangkau 23.952 investor di seluruh provinsi di Indonesia.
Adapun faktor positif yang mempengaruhi keberhasilan penjualan antara lain penurunan BI 7DRR, minat investor terhadap SBSN yang tinggi, strategi pemasaran yang tepat dan intensif, serta kupon yang masih cukup kompetitif.
Rata-rata volume pemesanan SR012 sebesar Rp 506,96 juta dengan tingkat keritelan yang lebih baik dibandingkan SR011 yang sebesar Rp 602,96 juta
.
Generasi Z (di bawah 19 tahun) yang berinvestasi pada SR012 sebanyak 88 investor dengan nilai Rp 3,56 miliar dengan rata-rata pembelian generasi Z sebesar Rp 487 juta.
Sedangkan, Wiraswasta adalah pembeli yang mendominasi pemesanan dari sisi jumlah investor sebanyak 7.532 investor atau 31,45% dan dari sisi volume sebesar Rp 5,57 triliun atau 45,89%.
Proporsi jumlah investor profesi PNS/TNI/Polri pada SR012 sebesar 7,30% sedikit meningkat dibandingkan pada SR011 sebesar 5,19% dan ORI016 sebesar 6,27%.
Investor Milenial merupakan investor terbanyak pada SR012 yaitu 8.136 investor atau 33,97%. Sedangkan investor baru SR012 sebanyak 9.743 investor atau 40,68% didominasi oleh generasi Milenial sebesar 3.856 investor atau 39,58%.
Setelmen Sukuk Negara Ritel seri SR012 akan dilaksanakan pada tanggal 26 Maret 2020 dan dicatatkan di PT Bursa Efek Indonesia pada tanggal 27 Maret 2020. Namun karena pada Sukuk Negara Ritel seri SR012 ini ditetapkan minimum holding period sampai dengan dua periode imbalan, maka perdagangan di pasar sekunder baru dapat dilakukan pada tanggal 11 Juni 2020.
Sebagai informasi, sampai dengan bulan Maret 2020, Pemerintah telah menerbitkan sebanyak 2 Instrumen SBN Ritel (SBR009 dan SR012) dengan total nominal penerbitan mencapai Rp 14,39 triliun. Penerbitan Instrumen SBN Ritel tersebut merupakan bagian dari upaya Pemerintah untuk memperdalam pasar keuangan domestik serta memperluas basis investor, khususnya investor ritel.
(hps/hps)
Di tengah kondisi ini, sukuk ritel Indonesia masih diminati oleh investor. Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan mencatat hasil penjualan Sukuk Ritel seri SR012 mencapai Rp 12,14 triliun.
Hasil pemesanan ini 1,59 kali melebihi total target penjualan 28 Midis yang sebesar Rp 7,66 triliun.
Adapun faktor positif yang mempengaruhi keberhasilan penjualan antara lain penurunan BI 7DRR, minat investor terhadap SBSN yang tinggi, strategi pemasaran yang tepat dan intensif, serta kupon yang masih cukup kompetitif.
Rata-rata volume pemesanan SR012 sebesar Rp 506,96 juta dengan tingkat keritelan yang lebih baik dibandingkan SR011 yang sebesar Rp 602,96 juta
.
Generasi Z (di bawah 19 tahun) yang berinvestasi pada SR012 sebanyak 88 investor dengan nilai Rp 3,56 miliar dengan rata-rata pembelian generasi Z sebesar Rp 487 juta.
Sedangkan, Wiraswasta adalah pembeli yang mendominasi pemesanan dari sisi jumlah investor sebanyak 7.532 investor atau 31,45% dan dari sisi volume sebesar Rp 5,57 triliun atau 45,89%.
Proporsi jumlah investor profesi PNS/TNI/Polri pada SR012 sebesar 7,30% sedikit meningkat dibandingkan pada SR011 sebesar 5,19% dan ORI016 sebesar 6,27%.
Investor Milenial merupakan investor terbanyak pada SR012 yaitu 8.136 investor atau 33,97%. Sedangkan investor baru SR012 sebanyak 9.743 investor atau 40,68% didominasi oleh generasi Milenial sebesar 3.856 investor atau 39,58%.
Setelmen Sukuk Negara Ritel seri SR012 akan dilaksanakan pada tanggal 26 Maret 2020 dan dicatatkan di PT Bursa Efek Indonesia pada tanggal 27 Maret 2020. Namun karena pada Sukuk Negara Ritel seri SR012 ini ditetapkan minimum holding period sampai dengan dua periode imbalan, maka perdagangan di pasar sekunder baru dapat dilakukan pada tanggal 11 Juni 2020.
Sebagai informasi, sampai dengan bulan Maret 2020, Pemerintah telah menerbitkan sebanyak 2 Instrumen SBN Ritel (SBR009 dan SR012) dengan total nominal penerbitan mencapai Rp 14,39 triliun. Penerbitan Instrumen SBN Ritel tersebut merupakan bagian dari upaya Pemerintah untuk memperdalam pasar keuangan domestik serta memperluas basis investor, khususnya investor ritel.
(hps/hps)
Most Popular