
5 Teknologi Ini Diklaim Bisa Adang Penyebaran Corona
Arif Budiansyah, CNBC Indonesia
16 March 2020 15:03

Jakarta, CNBC Indonesia - Para perusahaan teknologi, kesehatan, dan lainnya kini berusaha menciptakan inovasi agar bisa menghambat penyebaran virus corona COVID-19.
Menurut laporan perusahaan analisis Global Data, pada 28 Februari 2020, ia menyebutkan ada lima teknologi yang bisa digunakan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona. Di antaranya analitik wabah, robot sterilisasi, pemrosesan klaim, pengiriman lewat udara, dan robot percakapan (chatbot).
Berikut beberapa perusahaan yang mengadopsi kelima teknologi tersebut :
1. Analitik wabah (Outbreak analytics)
Kecerdasan buatan (AI) dapat digunakan untuk mengidentifikasi wabah penyakit serta memperkirakan sifat penyebarannya. Raksasa teknologi asal China, Alibaba telah mengembangkan algoritma artificial intelligence baru untuk menganalisis CT Scan.
Perusahaan mengklaim AI-nya dapat mengidentifikasi perbedaan gambar antara pneumonia yang terinfeksi virus corona yang dicurigai, sedikit dicurigai, dan pneumonia yang tidak terinfeksi virus corona dalam 20 detik, dengan tingkat akurasi hingga 96%.
Sebelumnya, startup kesehatan bernama Bluedot yang pertama dengan menggunakan teknologi AI untuk menemukan dan membuat berita tentang wabah virus corona kepada pelanggannya pada 31 Desember 2019, seperti yang dilansir dari Wired.
Dalam prosesnya, BlueDot menggunakan algoritma yang digerakkan oleh kecerdasan buatan (AI) saat menjelajahi laporan berita berbahasa asing, menemukan jaringan penyakit hewan-tumbuhan, dan pengumuman resmi untuk memberikan peringatan terlebih dahulu kepada kliennya untuk menghindari zona berbahaya seperti Wuhan, China.
Robot sterilisasi dapat membantu rumah sakit untuk menahan infeksi di bangsal-bangsal karantina untuk mensterilkan virus tanpa campur tangan manusia. Pengembang robot medis asal China, TMiRob telah mengerahkan 10 robot disinfeksi di rumah sakit besar di Wuhan untuk menahan penyebaran Covid-19.
3. Pemrosesan klaim (claims processing)
Layanan berbasis blockchain membantu rumah sakit mengurangi waktu pada pekerjaan administratif sehingga rumah sakit dapat mengalokasikan lebih banyak staf untuk frontline. Startup Xiang Hu Bao yang dimiliki oleh Ant Financial menawarkan platform blockchain yang dapat mempercepat pemrosesan klaim dan mengurangi kebutuhan tatap muka di tengah berjangkitnya coronavirus.
4. Pengiriman lewat udara (aerial delivery)
Drone dikatakan sebagai sarana tercepat dan teraman untuk mengangkut pasokan medis dan lainnya selama wabah covid-19. Startup AI Singapura, Antwork, telah meluncurkan saluran transportasi udara perkotaan pertama yang mengirimkan pasokan medis antara Rumah Sakit Rakyat Kabupaten Xinchang dan pusat kendali penyakit kabupaten, keduanya berlokasi di Zhejiang, salah satu provinsi yang paling parah terkena virus corona.
Chatbots menjadi penyedia informasi yang tepat selama wabah virus corona berlangsung. Startup asal Jepang, Bespoke telah meluncurkan chatbot yang dinamakan Bebot, menawarkan pembaruan informasi terkini tentang wabah virus corona. Bebot sendiri dapat diakses melalui aplikasi seluler dan bisa menjawab pertanyaan tentang covid-19 seperti gejala, tindakan pencegahan dan prosedur perawatan.
Selain itu, Perusahaan teknologi asal China seperti Baiddan Tencent juga menciptakan hal yang sama. Baidu telah menyediakan algoritma yang disebutnya "LinerFold" secara gratis ke lembaga pengujian gen, pusat kontrol epidemi, dan lembaga penelitian global. Algoritma ini dapat membantu para ilmuwan memahami susunan genetik dari virus coronavirus, dan dapat membantu upaya mengembangkan vaksin.
Sedangkan Tencent, telah meluncurkan layanan konsultasi kesehatan online gratis melalui lima platform layanan kesehatan online via WeChat. Ada juga chatbot yang memungkinkan pengguna untuk mengajukan pertanyaan dan mendapatkan diagnosis awal.
(roy/roy) Next Article Merasa Beruntung Belum Kena Covid? Bisa Jadi ini Penyebabnya
Menurut laporan perusahaan analisis Global Data, pada 28 Februari 2020, ia menyebutkan ada lima teknologi yang bisa digunakan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona. Di antaranya analitik wabah, robot sterilisasi, pemrosesan klaim, pengiriman lewat udara, dan robot percakapan (chatbot).
Berikut beberapa perusahaan yang mengadopsi kelima teknologi tersebut :
Kecerdasan buatan (AI) dapat digunakan untuk mengidentifikasi wabah penyakit serta memperkirakan sifat penyebarannya. Raksasa teknologi asal China, Alibaba telah mengembangkan algoritma artificial intelligence baru untuk menganalisis CT Scan.
Perusahaan mengklaim AI-nya dapat mengidentifikasi perbedaan gambar antara pneumonia yang terinfeksi virus corona yang dicurigai, sedikit dicurigai, dan pneumonia yang tidak terinfeksi virus corona dalam 20 detik, dengan tingkat akurasi hingga 96%.
Sebelumnya, startup kesehatan bernama Bluedot yang pertama dengan menggunakan teknologi AI untuk menemukan dan membuat berita tentang wabah virus corona kepada pelanggannya pada 31 Desember 2019, seperti yang dilansir dari Wired.
Dalam prosesnya, BlueDot menggunakan algoritma yang digerakkan oleh kecerdasan buatan (AI) saat menjelajahi laporan berita berbahasa asing, menemukan jaringan penyakit hewan-tumbuhan, dan pengumuman resmi untuk memberikan peringatan terlebih dahulu kepada kliennya untuk menghindari zona berbahaya seperti Wuhan, China.
Robot sterilisasi dapat membantu rumah sakit untuk menahan infeksi di bangsal-bangsal karantina untuk mensterilkan virus tanpa campur tangan manusia. Pengembang robot medis asal China, TMiRob telah mengerahkan 10 robot disinfeksi di rumah sakit besar di Wuhan untuk menahan penyebaran Covid-19.
3. Pemrosesan klaim (claims processing)
Layanan berbasis blockchain membantu rumah sakit mengurangi waktu pada pekerjaan administratif sehingga rumah sakit dapat mengalokasikan lebih banyak staf untuk frontline. Startup Xiang Hu Bao yang dimiliki oleh Ant Financial menawarkan platform blockchain yang dapat mempercepat pemrosesan klaim dan mengurangi kebutuhan tatap muka di tengah berjangkitnya coronavirus.
4. Pengiriman lewat udara (aerial delivery)
Drone dikatakan sebagai sarana tercepat dan teraman untuk mengangkut pasokan medis dan lainnya selama wabah covid-19. Startup AI Singapura, Antwork, telah meluncurkan saluran transportasi udara perkotaan pertama yang mengirimkan pasokan medis antara Rumah Sakit Rakyat Kabupaten Xinchang dan pusat kendali penyakit kabupaten, keduanya berlokasi di Zhejiang, salah satu provinsi yang paling parah terkena virus corona.
Chatbots menjadi penyedia informasi yang tepat selama wabah virus corona berlangsung. Startup asal Jepang, Bespoke telah meluncurkan chatbot yang dinamakan Bebot, menawarkan pembaruan informasi terkini tentang wabah virus corona. Bebot sendiri dapat diakses melalui aplikasi seluler dan bisa menjawab pertanyaan tentang covid-19 seperti gejala, tindakan pencegahan dan prosedur perawatan.
Selain itu, Perusahaan teknologi asal China seperti Baiddan Tencent juga menciptakan hal yang sama. Baidu telah menyediakan algoritma yang disebutnya "LinerFold" secara gratis ke lembaga pengujian gen, pusat kontrol epidemi, dan lembaga penelitian global. Algoritma ini dapat membantu para ilmuwan memahami susunan genetik dari virus coronavirus, dan dapat membantu upaya mengembangkan vaksin.
Sedangkan Tencent, telah meluncurkan layanan konsultasi kesehatan online gratis melalui lima platform layanan kesehatan online via WeChat. Ada juga chatbot yang memungkinkan pengguna untuk mengajukan pertanyaan dan mendapatkan diagnosis awal.
(roy/roy) Next Article Merasa Beruntung Belum Kena Covid? Bisa Jadi ini Penyebabnya
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular