Corona Jadi Pandemi, Nilai Bitcoin Menguap Rp 451 T Semalam

CNBC Indonesia, CNBC Indonesia
12 March 2020 19:00
Kekhawatiran akan virus corona COVID-19 ternyata menimbulkan kepanikan di pasar cyptocurrency. Harga Bitcoin anjlok dan valuasi menguap miliaran dolar.
Foto: Bitcoin (REUTERS/Benoit Tessier)
Jakarta, CNBC Indonesia - Kekhawatiran akan virus corona COVID-19 ternyata menimbulkan kepanikan di pasar cyptocurrency atau mata uang digital. Kepanikan ini telah membuat harga Bitcoin anjlok dan valuasi menguap miliaran dolar dalam semalam.

Menurut Coinmarketcap, hingga pukul 18:45 WIB, harga Bitcoin berada di level US$ 6.115,8 per koin atau setara Rp 85,63 juta (asumsi Rp 14.000/US$). Ketika dibuka harga Bitcoin berada di level US$ 7.800-an per koin.


Dalam 24 jam terakhir harga Bitcoin sudah anjlok 21,98%. Artinya investor dan trader kehilangan US$1.866,34 per koin atau setara Rp 26,13 juta.

Kekhawatiran corona juga membuat kapitalisasi pasar anjlok cukup dalam. Dalam 24 jam terakhir kapitalisasi pasar Bitcoin anjlok dari US$ 143,43 miliar menjadi US$ 111,17 miliar. Artinya kapitalisasi pasar menguap US$32,26 miliar (Rp 451,64 triliun).

Hari ini, World Health Organization (WHO) secara resmi mengumumkan wabah COVID-19 sebagai pandemi. Kenaikan status ini karena virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China ini telah menyebar ke sedikitnya 114 negara.

Di mana sebanyak delapan negara di antaranya melaporkan kasus infeksi lebih dari 1.000. Negara-negara itu termasuk Italia, Iran, Korea Selatan, Prancis, Spanyol, Jerman, dan Amerika Serikat (AS).

Pengumuman ini telah memicu kepanikan investor, yang membuat mereka mengalihkan dana yang ke aset save haven. Salah satu yang dipilih adalah emas. Bahkan harga emas sudah menyentuh level US$1.600-an.

[Gambas:Video CNBC]


(roy/roy) Next Article Jangan Iri, Investor Bitcoin Cuan Rp 34 Juta Dalam Sebulan

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular