Corona Merajalela, Industri Ponsel Dilanda 'Demam Tinggi'

Arif Budiansyah, CNBC Indonesia
05 March 2020 15:08
Wabahnya virus corona menyebabkan malapetaka pada sektor smartphone. Sejumlah laporan riset mengatakan pasokan penjualan diprediksi berkurang cukup signifikan.
Foto: Ilustrasi industri ponsel (REUTERS/Dado Ruvic)
Jakarta, CNBC Indonesia - Wabahnya virus corona menyebabkan malapetaka pada industri teknologi, termasuk sektor smartphone. Sejumlah laporan riset mengatakan pasokan penjualan dari smartphone diprediksi berkurang cukup signifikan.

Dikutip dari laporan lembaga riset TrendForce, (5/3/2020), produksi smartphone diproyeksikan menurun 12% menjadi 275 juta unit pada kuartal pertama 2020, yang akan membuatnya menjadi kuartal terendah dalam lima tahun terakhir.


"Pekerjaan kembali tertunda dan ketidakpastian dalam kembalinya karyawan akan menyebabkan pengiriman komponen utama bulanan ikut ditunda, sehingga mempengaruhi kemajuan produksi ponsel cerdas," kata TrendForce.

Dalam laporan yang ia terbitkan pada 10 Februari 2020 ini, TrendForce memprediksi bahwa total produksi 275 juta smartphone pada Januari-Maret, namun angka tersebut turun 12% dari 310 juta dalam tiga bulan pertama di tahun 2019. 

Di antara enam vendor smartphone teratas dalam memproduksi produknya. Pemain nomor satu adalah Samsung yang diperkirakan akan menghasilkan 71,5 juta smartphone pada kuartal pertama, hanya turun 3 persen dari perkiraan awal. Ini didukung karena basis produksi utama perusahaan teknologi asal Korea Selatan itu berada di Vietnam.

Sementara, Huawei akan menjadi produsen yang mengalami dampak penurunan produksi terbesar sebanyak 15 persen menjadi 42,5 juta unit. Disusul oleh Vivo dengan penurunan 15 persen ke 1,5 juta unit, Oppo yang turun 14 persen menjadi 2,4 juta unit, dan Xiaomi yang turun 10 persen ke angka 2,47 juta unit.

"Selama wabah dapat dikendalikan dan tingkat permintaan dasar dapat didukung oleh ekonomi global secara keseluruhan, TrendForce percaya bahwa sebagian besar permintaan ditunda daripada dihilangkan," ujarnya.

Lembaga riset lainnya, Canalyst mengatakan dalam sebuah laporan, dikutip dari Reuters (5/3/2020), bahwa acara publik berskala besar tidak akan diadakan di China. Ini membuat peluncuran produk terbaru yang direncanakan akan dibatalkan atau ditunda serta dapat membatasi pengiriman produk 5G.

Canalys juga memperkirakan bahwa pengiriman ponsel cerdas China akan berkurang separuh pada kuartal pertama 2020 dibandingkan dengan tahun lalu. Pada saat yang sama, IDC memperkirakan penurunan bahkan sebesar 30%..

"Keterlambatan pembukaan kembali pabrik dan waktu pengembalian tenaga kerja tidak hanya akan mempengaruhi pengiriman ke toko. Ini juga akan mempengaruhi waktu peluncuran produk dalam jangka menengah dan panjang," kata Will Wong, analisis IDC.

[Gambas:Video CNBC]


(roy/roy) Next Article Korban Terparah Corona HP China: Huawei, Oppo, Vivo & Xiaomi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular