
Korban Terparah Corona HP China: Huawei, Oppo, Vivo & Xiaomi
Arif Budiansyah, CNBC Indonesia
05 March 2020 15:46

Jakarta, CNBC Indonesia - Mewabahnya virus corona COVID-19 di seluruh dunia berdampak buruk pada produk smartphone. Produsen yang paling terkena adalah ponsel china.
Dari laporan lembaga riset TrendForce pada 10 Februari 2020, Diantara 6 vendor smartphone teratas, Huawei menjadi produsen yang mengalami dampak penurunan produksi terbesar sebanyak 15 persen menjadi 42,5 juta unit.
Disusul oleh Vivo dengan penurunan 15 persen ke 1,5 juta unit, Oppo yang turun 14 persen menjadi 2,4 juta unit, dan Xiaomi yang turun 10 persen ke angka 2,47 juta unit.
Sementara, Samsung menjadi produsen smartphone yang hanya mendapatkan penurunan 3 persen saja yang diperkirakan menghasilkan 71,5 juta smartphone pada kuartal pertama. Angka penurunan tersebut didukung arena basis produksi utama perusahaan teknologi asal Korea Selatan itu berada di Vietnam.
"TrendForce menurunkan perkiraan produksi smartphone di kuartal pertama menjadi 12 persen dari tahun ke tahun, dengan 275 juta unit yang diproduksi, yang merupakan level terendah dalam lima tahun terakhir," ungkap TrendForce.
Ia juga memprediksi bahwa total produksi smartphone akan menghasilkan 275 juta pada Januari-Maret, namun angka tersebut turun 12% dari 310 juta dalam tiga bulan pertama di tahun 2019.
Dikutip dari Reuters, (5/3/2020), lembaga riset Canalys mengatakan penjualan smartphone di China merosot sebanyak 50% pada kuartal pertama, dikarenakan banyak toko ritel tutup untuk waktu yang lama dan produksi belum sepenuhnya dilanjutkan karena penyebaran cepat virus corona baru.
"Peluncuran produk yang direncanakan oleh vendor akan dibatalkan atau ditunda, mengingat acara publik yang besar tidak diizinkan di Cina," kata perusahaan riset Canalys.
"Ini akan memakan waktu bagi vendor untuk mengubah roadmap peluncuran produk mereka di China, yang kemungkinan akan mengurangi pengiriman 5G."
Jika Canalys memperkirakan pengiriman ponsel pintar China akan berkurang separuh pada kuartal pertama dari tahun lalu, sementara lembaga riset lainnya, IDC, memperkirakan penurunan 30% pada sektor teknologi.
"Penundaan pembukaan kembali pabrik dan waktu pengembalian tenaga kerja tidak hanya akan mempengaruhi pengiriman ke toko, tetapi juga akan mempengaruhi waktu peluncuran produk dalam jangka menengah dan panjang," kata Will Wong, seorang analis IDC.
(roy/roy) Next Article Xiaomi, Huawei, Oppo & Vivo Mau Gusur Google Play Store
Dari laporan lembaga riset TrendForce pada 10 Februari 2020, Diantara 6 vendor smartphone teratas, Huawei menjadi produsen yang mengalami dampak penurunan produksi terbesar sebanyak 15 persen menjadi 42,5 juta unit.
Disusul oleh Vivo dengan penurunan 15 persen ke 1,5 juta unit, Oppo yang turun 14 persen menjadi 2,4 juta unit, dan Xiaomi yang turun 10 persen ke angka 2,47 juta unit.
"TrendForce menurunkan perkiraan produksi smartphone di kuartal pertama menjadi 12 persen dari tahun ke tahun, dengan 275 juta unit yang diproduksi, yang merupakan level terendah dalam lima tahun terakhir," ungkap TrendForce.
Ia juga memprediksi bahwa total produksi smartphone akan menghasilkan 275 juta pada Januari-Maret, namun angka tersebut turun 12% dari 310 juta dalam tiga bulan pertama di tahun 2019.
Dikutip dari Reuters, (5/3/2020), lembaga riset Canalys mengatakan penjualan smartphone di China merosot sebanyak 50% pada kuartal pertama, dikarenakan banyak toko ritel tutup untuk waktu yang lama dan produksi belum sepenuhnya dilanjutkan karena penyebaran cepat virus corona baru.
"Peluncuran produk yang direncanakan oleh vendor akan dibatalkan atau ditunda, mengingat acara publik yang besar tidak diizinkan di Cina," kata perusahaan riset Canalys.
"Ini akan memakan waktu bagi vendor untuk mengubah roadmap peluncuran produk mereka di China, yang kemungkinan akan mengurangi pengiriman 5G."
Jika Canalys memperkirakan pengiriman ponsel pintar China akan berkurang separuh pada kuartal pertama dari tahun lalu, sementara lembaga riset lainnya, IDC, memperkirakan penurunan 30% pada sektor teknologi.
"Penundaan pembukaan kembali pabrik dan waktu pengembalian tenaga kerja tidak hanya akan mempengaruhi pengiriman ke toko, tetapi juga akan mempengaruhi waktu peluncuran produk dalam jangka menengah dan panjang," kata Will Wong, seorang analis IDC.
(roy/roy) Next Article Xiaomi, Huawei, Oppo & Vivo Mau Gusur Google Play Store
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular