
Gegara Virus Corona, Akankah Apple iPhone Jadi Barang Langka?
Roy Franedya, CNBC Indonesia
03 March 2020 18:56

Jakarta, CNBC Indonesia - Raksasa teknologi Taiwan dan salah satu iPhone, Foxconn mengatakan pabrik-pabrik di China baru beroperasi 50% dari kapasitasnya karena virus corona COVID-19 dan bisa mempengaruhi pengiriman Apple iPhone.
Perusahaan yang memiliki nama resmi Hon Hai Precision Industry merupakan produsen terbesar kontrak elektronik di dunia dan pembuat iPhone serta merek gadget lainnya.
Foxconn memiliki lebih dari satu juta pekerja di seluruh jaringan pabriknya di China, yang operasinya terdampak virus corona. Wabah ini pertama kali ditemukan di Wuhan, yang merupakan pusat penyebaran virus corona.
Chairman Foxconn Young Liu mengatakan kepada investor bahwa pabrik di China daratan saat ini beroperasi lebih "lebih dari 50% memenuhi permintaan musiman" dan diharapkan operasional akan kembali normal pada akhir Maret 2020.
Virus corona memang telah berdampak pad rantai pasok (supply chain) dan manufaktur internasional karena peran China yang cukup vital dalam ekonomi global.
Bulan lalu, Apple memperkirakan pendapatan perusahaan untuk kuartal ini akan di bawah perkiraannya, dan pasokan iPhone di seluruh dunia "untuk sementara akan dibatasi" karena wabah di China, di mana sebagai besar perangkat Apple diproduksi di sana.
Salah satu fasilitas terbesar Foxconn berada di pusat kota Zhengzhou yang dijuluki "Kota iPhone", di mana sekitar 60% perangkat dirakit. Media pemerintah China, Global Times mengatakan, pabrik Zhengzhou kekurangan 50.000 pekerja, atau 22 persen dari kapasitas pabrik.
"Kami bekerja sama dengan agen pemerintah setempat untuk melanjutkan operasi secara bertahap dan secara teratur bekerja sesuai dengan peraturan," ujar Young Liu, seperti dilansir CNBC Indonesia dari AFP, Selasa (3/3/2020).
"Pada kuartal pertama, ada dampak negatif jelas pada empat lini produk utama kami karena situasi serius wabah [COVID-19]."
Perusahaan yang memiliki nama resmi Hon Hai Precision Industry merupakan produsen terbesar kontrak elektronik di dunia dan pembuat iPhone serta merek gadget lainnya.
Foxconn memiliki lebih dari satu juta pekerja di seluruh jaringan pabriknya di China, yang operasinya terdampak virus corona. Wabah ini pertama kali ditemukan di Wuhan, yang merupakan pusat penyebaran virus corona.
![]() |
Virus corona memang telah berdampak pad rantai pasok (supply chain) dan manufaktur internasional karena peran China yang cukup vital dalam ekonomi global.
Bulan lalu, Apple memperkirakan pendapatan perusahaan untuk kuartal ini akan di bawah perkiraannya, dan pasokan iPhone di seluruh dunia "untuk sementara akan dibatasi" karena wabah di China, di mana sebagai besar perangkat Apple diproduksi di sana.
Salah satu fasilitas terbesar Foxconn berada di pusat kota Zhengzhou yang dijuluki "Kota iPhone", di mana sekitar 60% perangkat dirakit. Media pemerintah China, Global Times mengatakan, pabrik Zhengzhou kekurangan 50.000 pekerja, atau 22 persen dari kapasitas pabrik.
"Kami bekerja sama dengan agen pemerintah setempat untuk melanjutkan operasi secara bertahap dan secara teratur bekerja sesuai dengan peraturan," ujar Young Liu, seperti dilansir CNBC Indonesia dari AFP, Selasa (3/3/2020).
"Pada kuartal pertama, ada dampak negatif jelas pada empat lini produk utama kami karena situasi serius wabah [COVID-19]."
Next Page
Penjualan Foxconn Diprediksi Anjlok
Pages
Most Popular