
Gokil, Ada Orang yang Pinjam Seribu Perak Lewat Fintech
Roy Franedya, CNBC Indonesia
19 February 2020 07:01

Jakarta, CNBC Indonesia - Kini, kian banyak masyarakat yang memanfaatkan pinjaman dari fintech lending atau peer to peer (P2P) lending. Menariknya bahkan ada debitur yang meminjam ke fintech hanya seribu perak.
Informasi ini terungkap dalam data perkembangan fintech lending uang dirilis OJK. Dalam data ini disebutkan nilai pinjaman terendah Rp 1.020. Adapun rata-rata nilai pinjaman terendah mencapai Rp 34,13 juta.
Kasus ini tergolong unik karena biasanya pembayaran cicilan menggunakan transfer ke rekening. Sementara bila menggunakan rekening bank harus minimal Rp 10 ribu. Kebanyakan fintech lending tidak punya tenaga penagih di lapangan.
Berdasarkan data OJK, Pada 2019 pinjaman yang disalurkan fintech lending telah mencapai Rp 81,5 triliun atau meningkat 259,56% jika dibandingkan sejak awal tahun. Hingga Desember 2019 outstanding pinjaman fintech mencapai Rp 13,16 triliun.
Jumlah rekening pemberi pinjaman (lender) dan penerima pinjaman (borrower) juuga meningkat pesat. Jumlah rekening lender meningkat 192,01% menjadi 605.935 rekening. Jumlah rekening lender meningkat 325,95% menjadi 18,57 juta rekening.
OJK juga mencatat fintech lending paling banyak menyalurkan pinjaman di Pulau Jawa. Terbesar di DKI Jakarta sebesar Rp 25,09 triliun. Selanjutnya, Jawa Barat Rp 22,05 triliun, Jawa Timur Rp 8,89 triliun, Banten Rp 7,59 triliun, dan Jawa Tengah Rp 5,29 triliun.
Dari sisi tingkat keberhasilan bayar selama 90 hari (TKB90) berada di kisaran 96,35%. Artinya ada 3,65% pinjaman atau setara Rp 48,03 miliar yang gagal bayar.
(roy/roy) Next Article Kredit Macet Kembali Tembus 3%, Lampu Kuning Fintech Lending?
Informasi ini terungkap dalam data perkembangan fintech lending uang dirilis OJK. Dalam data ini disebutkan nilai pinjaman terendah Rp 1.020. Adapun rata-rata nilai pinjaman terendah mencapai Rp 34,13 juta.
Kasus ini tergolong unik karena biasanya pembayaran cicilan menggunakan transfer ke rekening. Sementara bila menggunakan rekening bank harus minimal Rp 10 ribu. Kebanyakan fintech lending tidak punya tenaga penagih di lapangan.
Jumlah rekening pemberi pinjaman (lender) dan penerima pinjaman (borrower) juuga meningkat pesat. Jumlah rekening lender meningkat 192,01% menjadi 605.935 rekening. Jumlah rekening lender meningkat 325,95% menjadi 18,57 juta rekening.
OJK juga mencatat fintech lending paling banyak menyalurkan pinjaman di Pulau Jawa. Terbesar di DKI Jakarta sebesar Rp 25,09 triliun. Selanjutnya, Jawa Barat Rp 22,05 triliun, Jawa Timur Rp 8,89 triliun, Banten Rp 7,59 triliun, dan Jawa Tengah Rp 5,29 triliun.
Dari sisi tingkat keberhasilan bayar selama 90 hari (TKB90) berada di kisaran 96,35%. Artinya ada 3,65% pinjaman atau setara Rp 48,03 miliar yang gagal bayar.
(roy/roy) Next Article Kredit Macet Kembali Tembus 3%, Lampu Kuning Fintech Lending?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular