
Pendapatan Gojek Tumbuh Double di 2019
Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
12 February 2020 13:19

Jakarta, CNBC Indonesia- Gojek, super app decacorn asli Indonesia, mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebanyak 2 kali lipat pada 2019 dibandingkan dengan setahun sebelumnya.
Co-CEO Gojek Kevin Aluwi mengatakan hal tersebut dalam presentasi acara GoFood di Jakarta, Selasa (11/2/2020). "Saat ini aplikasi Gojek telah diunduh oleh 170 juta pengguna di Indonesia dan Asia Tenggara," ujar Kevin.
Pada kesempatan yang sama Kevin menyatakan bahwa Gojek telah menghentikan model bisnis bakar duit dan fokus membangun perusahaan untuk jangka panjang.
"Lagi hot-hotnya startup yang lagi berubah haluan supaya tidak bakar uang. Tapi sebenarnya effort kami membangun perusahaan yang long term sudah mulai dari 2018," kata Kevin.
Sementara itu, Kevin mengatakan GoFood yang menjadi pilar bisnis Gojek ditargetkan bisa meningkatkan layanannya hingga dua kali lipat. "Kami menargetkan bisa menggandakan volume GoFood, minimal 2 kali lipat layanannya," kata Kevin.
Jika pertumbuhan layanan mencapai dua kali lipat maka kontribusi pendapatnya pun bisa mencapai dua kali lipat. Jika pada 2018 pendapatan dari GoFood mencapai US$ 2,5 miliar, maka bisa mencapai US$ 5 miliar jika tumbuh dua kali lipat pada 2020.
Secara bisnis GoFood makin solid selama 4 tahun terakhir, dengan 15 juta menu dalam layanannya, dan jumlah complete order 30 kali lipat. Bahkan pertumbuhan jumlah merchant pun naik 17 kali lipat menjadi 500 ribu merchant.
"GoFood adalah salah satu layanan utama Gojek dengan pertumbuhan yang semakin solid. Loyalitas terhadap GoFood menjadi salah satu pendukung pertumbuhan bisnis Gojek secara jangka panjang," katanya.
Kevin mengatakan pesatnya perkembangan GoFood juga bisa menopang ratusan ribu UMKM, yang sebelumnya layanan antar makanan hanya fokus pada restoran besar.
"Approach kami beda tapi berpartner dengan UMKM, karena demand kebanyakan adalah UMKM bukan restoran besar," katanya.
Chief Food Officer Gojek Group Catherine Hindra Sutjahyo mengatakan di awal 2020 pihaknya telah meluncurkan empat fitur baru yakni GoFood Plus, GoFood Turbo, GoFood Plus, dan Google assistant untuk pemesanan makanan. Sebagai pemimpin pasar Go Food juga menghadirkan insight dan tren kuliner yang bermanfaat untuk merchant dalam mengembangkan bisnisnya.
"Dengan melihat tren pertumbuhan yang melaju pesat dari pertengahan hingga akhir 2019, kategori makanan seperti nasi telur, aneka menu lauk ikan, dan bubur ayam akan menjadi favorit tahun ini. Minuman cokelat dan es regal akan meraih popularitasnya di kategori minuman, dan aneka jajanan seperti seperti donat, bakwan, dan tahu juga diprediksi menjadi tren di 2020," kata Catherine.
(dob/dob) Next Article Tahun Ini GoFood Ditargetkan Tumbuh 2 Kali Lipat
Co-CEO Gojek Kevin Aluwi mengatakan hal tersebut dalam presentasi acara GoFood di Jakarta, Selasa (11/2/2020). "Saat ini aplikasi Gojek telah diunduh oleh 170 juta pengguna di Indonesia dan Asia Tenggara," ujar Kevin.
Pada kesempatan yang sama Kevin menyatakan bahwa Gojek telah menghentikan model bisnis bakar duit dan fokus membangun perusahaan untuk jangka panjang.
Sementara itu, Kevin mengatakan GoFood yang menjadi pilar bisnis Gojek ditargetkan bisa meningkatkan layanannya hingga dua kali lipat. "Kami menargetkan bisa menggandakan volume GoFood, minimal 2 kali lipat layanannya," kata Kevin.
Jika pertumbuhan layanan mencapai dua kali lipat maka kontribusi pendapatnya pun bisa mencapai dua kali lipat. Jika pada 2018 pendapatan dari GoFood mencapai US$ 2,5 miliar, maka bisa mencapai US$ 5 miliar jika tumbuh dua kali lipat pada 2020.
Secara bisnis GoFood makin solid selama 4 tahun terakhir, dengan 15 juta menu dalam layanannya, dan jumlah complete order 30 kali lipat. Bahkan pertumbuhan jumlah merchant pun naik 17 kali lipat menjadi 500 ribu merchant.
"GoFood adalah salah satu layanan utama Gojek dengan pertumbuhan yang semakin solid. Loyalitas terhadap GoFood menjadi salah satu pendukung pertumbuhan bisnis Gojek secara jangka panjang," katanya.
Kevin mengatakan pesatnya perkembangan GoFood juga bisa menopang ratusan ribu UMKM, yang sebelumnya layanan antar makanan hanya fokus pada restoran besar.
"Approach kami beda tapi berpartner dengan UMKM, karena demand kebanyakan adalah UMKM bukan restoran besar," katanya.
Chief Food Officer Gojek Group Catherine Hindra Sutjahyo mengatakan di awal 2020 pihaknya telah meluncurkan empat fitur baru yakni GoFood Plus, GoFood Turbo, GoFood Plus, dan Google assistant untuk pemesanan makanan. Sebagai pemimpin pasar Go Food juga menghadirkan insight dan tren kuliner yang bermanfaat untuk merchant dalam mengembangkan bisnisnya.
"Dengan melihat tren pertumbuhan yang melaju pesat dari pertengahan hingga akhir 2019, kategori makanan seperti nasi telur, aneka menu lauk ikan, dan bubur ayam akan menjadi favorit tahun ini. Minuman cokelat dan es regal akan meraih popularitasnya di kategori minuman, dan aneka jajanan seperti seperti donat, bakwan, dan tahu juga diprediksi menjadi tren di 2020," kata Catherine.
(dob/dob) Next Article Tahun Ini GoFood Ditargetkan Tumbuh 2 Kali Lipat
Most Popular