Gegara Corona, Pasar Smartphone di China Bisa Ambles 30%

tahir saleh, CNBC Indonesia
12 February 2020 07:57
International Data Corporation (IDC), memprediksi pengiriman ponsel pintar (smartphone) di China pada periode 3 bulan pertama tahun ambles.
Foto: Kakek berusia 70 tahun, Chen San-yuan, yang dikenal sebagai

Jakarta, CNBC Indonesia - Lembaga penyedia data, International Data Corporation (IDC), memprediksi pengiriman ponsel pintar (smartphone) di China pada periode 3 bulan pertama tahun ini hingga Maret bisa ambles hingga 30% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu di tengah mewabahnya virus corona.

IDC bahkan menyebut bahwa China, negara yang menjadi pasar terbesar ponsel pintar dunia itu mengalami apa yang disebut "efek Black Swan" pada paruh pertama tahun ini karena wabah coronavirus baru yang telah menewaskan lebih dari 1.000 orang di China daratan.

Angsa hitam dikatakan sebagai peristiwa langka dan tidak terduga dengan konsekuensi yang berpotensi parah. Metafora Black Swan ini menggambarkan sebuah peristiwa yang terjadi di luar dugaan dan menimbulkan kegemparan di pasar finansial.


"Wabah coronavirus berdampak pada musim belanja Tahun Baru Imlek pada akhir Januari lalu dan juga diperkirakan memiliki efek buruk pada bulan-bulan berikutnya," kata IDC dalam sebuah pernyataan, dikutip CNBC International, Rabu (12/2/2020). IDC juga menambahkan bahwa mereka mengestimasi "pengiriman ponsel pintar China turun lebih dari 30% tahun- di kuartal I-2020.

Wabah virus juga akan "menciptakan ketidakpastian dalam rencana peluncuran produk baru, rantai pasokan, dan saluran distribusi, dalam jangka menengah dan panjang," kata IDC.

Di sisi lain, perusahaan riset Canalys pada awal bulan ini juga memperkirakan pengiriman ponsel pintar China bisa turun sebanyak 50% antara 3 bulan terakhir tahun 2019 (kuartal IV) dan 3 bulan pertama tahun 2020.


"Vendor teknologi cenderung menghentikan kegiatan pemasaran karena mereka tidak mungkin mengalihkan perhatian ke peluncuran produk baru, seperti perangkat 5G, "kata Canalys dalam laporan 3 Februari. "Ini akan memakan waktu bagi vendor untuk mengubah roadmap peluncuran produk mereka di China, yang kemungkinan akan mengurangi pengiriman 5G pada tahun 2020."

Teknologi 5G mengacu pada generasi kelima dari internet seluler berkecepatan tinggi yang bertujuan untuk memberikan kecepatan data yang lebih cepat dan lebih banyak bandwidth untuk membawa tingkat lalu lintas web yang terus meningkat. Wabah corona ini juga diprediksi akan membuat perusahaan China menunda rencana meluncurkan layanan 5G.


[Gambas:Video CNBC]




(tas/hps) Next Article Streaming! Samsung Buka-bukaan Perang Ponsel Pintar di RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular