Cuma Andalkan OTP, Amankah Pakai Mobile Banking?
Arif Budiansyah, CNBC Indonesia
06 February 2020 15:10

Jakarta, CNBC Indonesia - Hebohnya kasus pembobolan rekening bank via nomor ponsel yang dialami oleh Ilham Bintang menjadi modus kejahatan yang sangat berbahaya. Sebab, si pelaku hanya cukup melakukan rekayasa sosial dengan mendapatkan nomor ponsel korbannya kemudian ia dapat menguras saldo mobile banking.
Lantas amankah sistem mobile banking? Pengamat IT, Rudi Adianto mengatakan sistem keamanan pada mobile banking saat ini belum termasuk aman. Menurutnya, otentikasi melalui nomor ponsel yang digunakan mobile banking harus ditambah dengan mekanisme perlindungan yang lainnya.
Rudi berujar kalau dilihat dari kebanyakan kasus pembobolan mobile banking di Indonesia itu berawal dari nomor ponsel yang diambil alih. "Apakah mobile banking aman? Dengan macam-macam kasus yang terjadi saat ini saya berani bilang tidak," tegas Rudi kepada CNBC Indonesia, (20/1/2020)
"Banyaknya kasus yang disebabkan oleh pengambil alihan nomor hp saat ini adalah bukti bahwa di Indonesia, nomor HP bukan faktor otentikasi yang aman," tambahnya.
Maka dari itu, Rudi menyarankan agar pihak perbankan menambah sistem keamanan mobile banking seperti menggunakan teknologi identifikasi device id.
Selain itu, ia menuturkan pihak perbankan bisa membuat kebijakan jika transaksi dilakukan melalui device id baru, maka akan diberlakukan waktu untuk tidak bisa transaksi selama 3 hari.
"Bahkan untuk bank, saya kira bisa diberikan opsi untuk lock device id. Misalkan kalau saya ganti hape saya harus daftar ulang dengan datang ke bank," tutur Rudi.
Informasi saja, dalam transaksi perbankan, terutama internet banking dan mobile banking, perbankan biasanya mengirimkan password khusus ke nomor ponsel yang dimiliki nasabah atau yang disebut OTP (One Time Password).
Nantinya OTP akan dikirim melalui sms ke nomor ponsel sebagai alat konfirmasi bahwa itu adalah pemiliknya. Nah, otentikasi dengan nomor ponsel ini digunakan sebagai jembatan awal untuk pelaku bisa masuk ke akun mobile banking milik korban.
(dob/dob) Next Article Marak Bobol Rekening Bank, Ganti SIM Card Bakal Lebih Ribet!
Lantas amankah sistem mobile banking? Pengamat IT, Rudi Adianto mengatakan sistem keamanan pada mobile banking saat ini belum termasuk aman. Menurutnya, otentikasi melalui nomor ponsel yang digunakan mobile banking harus ditambah dengan mekanisme perlindungan yang lainnya.
Rudi berujar kalau dilihat dari kebanyakan kasus pembobolan mobile banking di Indonesia itu berawal dari nomor ponsel yang diambil alih. "Apakah mobile banking aman? Dengan macam-macam kasus yang terjadi saat ini saya berani bilang tidak," tegas Rudi kepada CNBC Indonesia, (20/1/2020)
Maka dari itu, Rudi menyarankan agar pihak perbankan menambah sistem keamanan mobile banking seperti menggunakan teknologi identifikasi device id.
Selain itu, ia menuturkan pihak perbankan bisa membuat kebijakan jika transaksi dilakukan melalui device id baru, maka akan diberlakukan waktu untuk tidak bisa transaksi selama 3 hari.
"Bahkan untuk bank, saya kira bisa diberikan opsi untuk lock device id. Misalkan kalau saya ganti hape saya harus daftar ulang dengan datang ke bank," tutur Rudi.
Informasi saja, dalam transaksi perbankan, terutama internet banking dan mobile banking, perbankan biasanya mengirimkan password khusus ke nomor ponsel yang dimiliki nasabah atau yang disebut OTP (One Time Password).
Nantinya OTP akan dikirim melalui sms ke nomor ponsel sebagai alat konfirmasi bahwa itu adalah pemiliknya. Nah, otentikasi dengan nomor ponsel ini digunakan sebagai jembatan awal untuk pelaku bisa masuk ke akun mobile banking milik korban.
(dob/dob) Next Article Marak Bobol Rekening Bank, Ganti SIM Card Bakal Lebih Ribet!
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular