Saat Kaesang Ingin Cetak Banyak Tenaga Ahli IT

Arif Budiansyah, CNBC Indonesia
03 February 2020 19:11
Kaesang Pengarep serta owner dari Enigma Camp menggandeng Sinar Mas untuk mengadakan pelatihan coding bagi lulusan SMA dan SMK.
Foto: Putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep menjadi bagian dari e-Sport. (CNBC Indonesia/Lynda Hasibuan)
Jakarta, CNBC Indonesia - Kaesang Pengarep, putra Presiden Joko Widodo serta owner dari Enigma Camp menggandeng Sinar Mas untuk mengadakan pelatihan coding bagi lulusan SMA dan SMK.

"Model pendidikan yang kami kembangkan terfokus pada pemenuhan segera sumber daya pemrograman yang dibutuhkan sektor privat. Hal ini sejalan dengan apa yang menjadi kebutuhan mitra kami, Sinar Mas," ujar Kaesang, pada konferensi pers di Jakarta, (3/2/2020).

Setelah lulus dari pelatihan, para lulusan akan mendapatkan kesempatan kerja di Sinar Mas Energy & Infrastructure. Dari 1582 pendaftar, hanya 18 orang yang terpilih mengikuti pelatihan di Enigma IT Boothcamp.

"Dalam gelombang pertama, kami berencana sebanyak dua puluh lulusan sekolah menengah atas atau kejuruan, akan menjalani pelatihan sepanjang dua bulan, berbentuk kombinasi perkelasan dan praktik, termasuk menggarap proyek penugasan dari kami," ungkap Chief Organisation and Development Officer Sinar Mas Energy & Infrastructure, Mochtar Suhadi.

Saat Kaesang Ingin Cetak Banyak Tenaga Ahli ITFoto: Arif B (CNBC Indonesia)


"Para lulusannya mendapat kesempatan bekerja di perusahaan kami," tambahnya.

Di masa depan Mochtar mengatakan Industri 4.0 berkaitan dengan Internet of Thing (IoT) yang berarti alat-alat industri akan bergerak di alat otonom robotik.

Mochtar mengatakan programmer berperan penting untuk memberikan deretan kode bagi kecerdasan buatan (AI) agar mampu bekerja secara otonom.

"Dalam masa depan dunia akan dijalankan mesin tapi, kita berjalan di software. Jadi itu programmer penting. Di Sinar Mas Mining kelihatannya banyak alat berat tapi ke depan alat ini butuh piranti lunak untuk menggerakkannya," ujar Mochtar.

Lebih lanjut, Direktur Eksekutif Eka Tjipta Foundation, menilai kalau pelatihan dari Enigma diusung untuk siap bekerja tidak seperti program pemagangan yang ada selama ini.

"Duku vokasi seperti SMK itu salah kaprah karena saat sekolah di smk itu harus menghasilkan lulusan terampil. Tapi begitu magang di perusahaan jd tukang kopi dan fotokopi. Begitu selesai magang itu tidak dapat ilmunya," jelas Eka.

"Magang yang kita buat itu magangnya benar benar sesuai dengan ilmu yang dipelajari. Sehingga begitu lulus dia akan jadi tenaga terampil," terangnya.



[Gambas:Video CNBC]







(dru) Next Article Wahai Para Pemain e-Sport, Simak Saran Kaesang Nih!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular