Demam TikTok yang Jadi Ancaman Nyata Bagi Facebook

Redaksi, CNBC Indonesia
23 January 2020 11:41
Demam TikTok yang Jadi Ancaman Nyata Bagi Facebook
Foto: CNBC Indonesia
Jakarta, CNBC Indonesia - Laporan terbaru Sensor Tower menunjukkan betapa aplikasi TikTok ini menjadi ancaman bagi perusahaan teknologi Facebook. Pelan tapi pasti TikTok menjadi aplikasi yang banyak digunakan anak muda.

Menurut laporan Sensor Tower, TikTok jadi aplikasi yang secara stabil terus menanjak popularitasnya sehingga menduduki Top Apps Chat. Jika pada 2018, TikTok berada di peringkat keempat dalam jumlah download dalam satu tahun, maka pada 2019 TikTok menjadi aplikasi kedua yang paling banyak didownload.


Pada 2019, TikTok mencatatkan rekor baru didownload lebih dari 700 juta kali. TikTok melampaui Facebook dan FB Messenger. Tetapi masih di belakang WhatsApp, yang didownload lebih dari 850 juta kali.

Pasar terbesar TikTok tahun lalu adalah India, di mana 44% pengunduh berasal dari negeri Bollywood ini, meskipun aplikasi ini sempat dilarang sementara oleh pemerintah pada bulan April, seperti dilansir dari Digital Trends, Kamis (23/1/2020).

Di China, TikTok merupakan aplikasi yang paling banyak diunduh. Aplikasi milik Bytedance ini bernama Douyin. China menyumbang 78% pendapatan TikTok pada kuartal IV-2019.

Sepanjang 2019, TikTok memperoleh pendapatan sebesar US$176,9 juta hasil dari berbagai skema monetisasi yang dijalankan perusahaan untuk menciptakan profitabilitas.

Meski menjadi aplikasi populer, TikTok juga diselimuti kontroversi karena harus membayar denda US$5,7 juta di Inggris karena melanggar Undang-Undang Perlindungan Privasi Online Anak-anak.
Bocoran video tentang rapat internal Facebook pada Juli 2019 lalu menunjukkan dengan jelas kekhawatiran CEO Facebook Mark Zuckerberg akan pesatnya pertumbuhan peminat TikTok. Ia meminta para karyawannya untuk 'menjungkalkan' TikTok sebelum aplikasi video pendek ini semakin besar dan kuat.

Dalam pertemuan tersebut, seorang karyawan menanyakan apakah Mark Zuckerberg khawatir dengan pertumbuhan cepat TikTok , terutama di kalangan pengguna berusia muda.


"Iya. Maksud saya, TikTok baik-baik saja," ujar Mark Zuckerberg seperti dikutip dari Business Insider. "TikTok, perusahaan asal Beijing Bytedance, benar-benar produk internet konsumen pertama yang dikembangkan salah satu raksasa teknologi China yang cukup diterima semua orang."

Mark Zuckerberg juga menyoroti soal perkembangan TikTok yang diperkirakan sudah menyalip Instagram di India, salah satu pasar utama Facebook Group.

Dalam rekaman tersebut, Mark Zuckerberg menyampaikan salah satu cara menghadapi TikTok adalah dengan meluncurkan Lasso di pasar yang belum dimasuki TikTok seperti Meksiko. Lasso merupakan aplikasi video pendek menyerupai TikTok. Aplikasi ini diluncurkan tahun lalu nama belum dapat sambutan sebaik TikTok.

"Pertama-tama kita mencoba hal ini dan melihat apakah cara ini bisa bekerja di negara di mana TikTok belum besar sebelum kita bersaing dengan di negara-negara yang mereka kuasai," terang Mark Zuckerberg.



CEO Snapchat Evan Spiegel punya pendapat menarik soal TikTok. Bos Snapchat ini mengatakan TikTok bisa lebih besar dari Instagram.

"Konten [TikTok] sering kali lebih menarik daripada konten berbasis status," ujar Evan Spiegel ketika berbicara soal Instagram dalam acara Digital Life Design Conference di Munich, seperti dilansir dari CNBC International, Selasa (21/1/2020).

Ketika ditanya apakah TikTok bisa mengalahkan Instagram. Dia mengatakan, "itu mungkin."

Dibandingkan dengan Facebook, Snapchat memiliki lebih banyak kesamaan dengan TikTok. Selama ini Facebook telah berhasil menghambat pertumbuhan Snapchat dengan menyalin fitur-fitur populer lewat Snapchat.

Salah satu keberhasilan Facebook adalah dengan merilis fitur Stories pada tahun 2016, fitur ini merupakan salah satu fitur populer Snapchat. Fitur Stories berhasil menarik pengguna Snapchat ke Facebook. Fitur Facebook Stories kini punya pengguna harian mencapai 500 juta akun.

Facebook kini berusaha meniru TikTok, dengan peluncuran Lasso pada 2018, aplikasi yang hampir identik dengan TikTok. Namun, TikTok telah menunjukkan beberapa tanda pelambatan.

"Saya suka TikTok," kata Evan Spiegel. "Saya penggemar beratnya."

Terlepas dari upaya Facebook untuk menyalin beberapa fitur TikTok, tahun lalu TikTok mencatatkan sejarah diunduh lebih dari 1 miliar kali, menurut SensorTower, dan itu adalah aplikasi yang paling banyak diunduh tahun 2019 secara global.



Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular