Ini Rencana Awal WhatsApp Cari Duit yang Ditolak Facebook

Arif Budiansyah, CNBC Indonesia
10 January 2020 11:07
Ini Rencana Awal WhatsApp Cari Duit yang Ditolak Facebook
Foto: WhatsApp (Designed by rawpixel.com / Freepik)
Jakarta, CNBC Indonesia - Kabar yang mengatakan Facebook akan memonetisasi WhatsApp dengan menyelipkan iklan ditarget pada tahun ini, memantik kembali masalah mundurnya dua pendiri WhatsApp dari perusahaan.

Pendiri dan Mantan CEO WhatsApp Brian Acton menceritakan perdebatannya soal monetisasi WhatsApp dengan iklan setelah diakuisisi Facebook pada 2014 senilai US$22 miliar.


Brian Action dan Jan Koum, pendiri WhatsApp tidak sepakat dengan adanya iklan dalam platform. Iklan dalam WhatsApp membuat mereka tidak senang.

"Motto kami di WhatsApp tidak ada iklan, tidak ada game dan tidak ada gimmicks," ujar Brian Action, seperti dikutip CNBC Indonesia dari majalah Forbes yang diterbitkan 2018 silam, Jumat (10/1/2020).

Brian Acton mengatakan ia telah mengusulkan kepada petinggi Facebook untuk memonetisasi WhatsApp melalui model pengguna terukur dengan cara menagih. Sederhananya, dengan mematok biaya berlangganan.

Menurutnya, cara seperti itu sangat efisien dan telah diberlakukan dibanyak aplikasi di seluruh dunia. "Anda tidak perlu tenaga penjualan yang canggih. Ini bisnis yang sangat sederhana," ungkap Acton.

Namun usulannya tersebut ditolak mentah-mentah oleh COO Facebook, Sheryl Sandberg.  "Suatu hari saya memanggilnya, namun ia mengatakan 'itu tidak akan menghasilkan uang dalam skala yang banyak'," kata Acton.

"Saya pikir saya telah mendapat poin utama. Mereka adalah pengusaha, mereka adalah pengusaha yang baik. Mereka hanya mewakili serangkaian praktik bisnis, prinsip, dan etika, serta kebijakan yang tidak harus saya setujui," sambungnya.

[Gambas:Video CNBC]

Akhirnya, Acton mendatangi kantor Facebook untuk mencoba mengusulkan cara Whatsapp meraih keuntungan ke CEO Mark Zuckerberg. Sesampai di sana, ia pun berselisih dengan tim hukum Facebook. Karena Facebook ingin menghasilkan uang melalui iklan, sedangkan Acton ingin membuat Whatsapp dengan biaya berlangganan.

"Pada akhirnya, saya menjual perusahaan saya," kata Acton. "Saya seorang penjual. Saya mengakui itu."

Dilansir dari Feedough, (9/1/2020), dikatakan para pendiri Whatsapp membenci iklan dan menciptakan platform bebas iklan dengan fokus hanya pada pengalaman pengguna dan antarmuka yang bagus.

Saat membuat Whatsapp, Brian Acton dan Jan Koum ingin menciptakan sebuah platform instant messaging untuk pengguna dan bukan untuk perusahaan besar beriklan

Untuk mendapat keuntungan, mereka memiliki cara yaitu pengguna diharuskan membayar tagihan. Jadi nantinya, Whatsapp akan memiliki versi berbayar dan dikenakan biaya tahunan sebesar $ 1 dari pengguna.



Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular